Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satpam RS di Semarang Tak Mau Pinjamkan Kursi Roda ke Pasien Gagal Ginjal, Begini Jadinya

Sedangkan di Puskesmas Candi Lama, netizen mengeluhkan petugas kesehatan yang galak dan tidak ramah.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Satpam RS di Semarang Tak Mau Pinjamkan Kursi Roda ke Pasien Gagal Ginjal, Begini Jadinya
Tribun Jateng/Galih Permadi
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menggelar inspeksi mendadak ke RS KRMT Wongsonegoro dan Puskesmas Candi Lama, Selasa (11/4/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menggelar inspeksi mendadak ke RS KRMT Wongsonegoro dan Puskesmas Candi Lama, Selasa (11/4/2017). Sidak dilakukan lantaran Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, mendapat keluhan pelayanan dari masyarakat melalui media sosial di dua tempat tersebut.

Keluhan di RS KRMT Wongsonegoro yakni mengenai antrian panjang di poliklinik dan satpam yang tidak memberikan kursi roda kepada pasien gagal ginjal. Sedangkan di Puskesmas Candi Lama, netizen mengeluhkan petugas kesehatan yang galak dan tidak ramah.

Pemilik akun facebook Nd Foto Studio membagikan keluhan pelayanan di RS KRMT Wongsonegoro pada Selasa (21/3) lalu. Ia mengantarkan ayahnya yang sedang dalam kondisi kaki patah pen, riwayat diabetes dan pasien aktif gagal ginjal.

"Tiba di rumah sakit, rute utama saya ke laboratorium untuk cek darah. Kebetulan bapak saya jalan kaki. Terlihat di pintu masuk pengunjung sebelah ruang informasi ada lima kursi roda nganggur. Dengan sopan saya nembung untuk minjam karena posisi laboratorium cukup jauh," tulisnya.

Tapi apa daya, satpam tidak memberikan dan bilang kursi roda itu untuk ruang lain, bukan rute ke laboratorium. "Akhirnya bapak saya mengalah dan memilih jalan kaki. Yang jadi pertanyaan saya, di situ tidak ada kursi roda lain, dan yang tersedia pun tidak digunakan, tetap saja tidak boleh dipinjam," ujarnya.

Pemilik akun facebook tersebut kembali keluar dan mencoba melihat kursi roda dan masih di pojokan belum dimanfaatkan. "Saran saya, bagi yang cacat fisik, alangkah baiknya bawa kursi roda sendiri. Dan semoga pihak rumah sakit benar-benar bisa memberikan hak pasien sesuai slogan yang terpasang lima meter dari pos satpam," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, Hendi meminta pihak rumah sakit dan puskesmas untuk mengevaluasi pelayanan kepada masyarakat. "Saya minta petugas ramah dalam pelayanan. Saya kroscek, ada salah paham dengan tugas satpam bahwa kursi roda boleh untuk pasien maupun pengunjung rumah sakit. Saya juga minta ke Kepala Puskesmas untuk mengevaluasi dan memotivasi petugas untuk memberi pelayanan yang baik dan ramah karena mereka bekerja di pelayanan publik, melayani secara ramah dan jangan bikin repot," ujarnya.

Terkait antrian di poliklinik, Hendi meminta pihak rumah sakit untuk membuat sistem online agar tidak terjadi antrian panjang. "Sistem antrian di depan sudah bagus. Tapi ketika ke masing-masing poliklinik perlu perbaikan sistem. Pihak rumah sakit harus mengikuti kemajuan teknologi dengan sistem online agar lebih cepat. Untuk sampai 2017 mereka menerapkan sistem online di pavilion Gatotkaca dan UGD. Kemudian secara bertahap untuk yang lain," ujarnya.

Hendi mengatakan Direktur Utama RS KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati telah memaparkan antrian panjang kekosongan kamar bagi pasien BPJS. "Bu Dirut mengakali dengan memasukkan pasien ke kelas di atasnya. Kemudian jika kamar kosong di kelas BPJS pasien, kemudian dipindahkan sesuai kelas yang kosong. Kami ingin memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas