Lima Hari Pasca Penyergapan Teroris di Tuban, Pemilik Kebun Jagung Ini Masih Ketakutan
Wajah Marsutik pucat padam saat berada di dalam kantor Kepolisan Resor (Polres) Tuban, Rabu (12/4/2017).
Editor: Sugiyarto
“Ya sampai sekarang masih takut. Malah sekarang warga tidak berani beraktifitas di luar rumah di waktu malam,” ujar seorang wanita yang namanya tidak mau disebut karena takut.
Terpisah, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan untuk mengantisipasi serangan terduga teroris yang mengancam anggota POLRI di Jawa Timur pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan dalam kondisi apapun. Menurutnya, untuk mengantisipi kejadian yang tidak diinginkan pihaknya menyarankan bagi anggota polisi apabila melakukan patroli jangan sampai sendirian.
“Kalau bisa kalau sedang partoli pakai rompi anti peluru. Kalau tidak ada nanti Kapolres mengusahakannya,” terang Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di sela-sela kunjungan kerja di Polres Tuban.
Disinggung soal pengamanan area perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah terhadap antisipasi aksi radikal terorisme ini polisi kelahiran Ketintang Surabaya ini menjelaskan pihaknya akan sedikit meningkatkan penjagaan di sekitar wilayah perbatasan.
“Nanti diminta untuk jajaran Polsek dan Polres meningkatkan operasi rutin untuk menambah kewaspadaan,” ucapnya.
Sedangkan, Bupati Tuban Fathul Huda mengimbau meski kondisi keamanan di wilayah Tuban kondusif seluruh warga diminta untuk bersikap waspada. Sebab, aksi terorisme bisa saja datang sewaktu-sewaktu.
“Untuk warga harus memahami preventif tentang radikalisme. Itu semua karena kedangkalan tentang pemahaman agama,” pungkasnya.
Menurut dia, warga di sekitar lokasi sudah tidak ada yang trauma dengan kejadian aksi terorisme di Tuban ini.
“Apa masih ada yang trauma. Sepertinya sudah tidak ada,” tandasnya