Satria Terduga Teroris Dikenal Pendiam Tapi Suka Membantu Teman
Satria Aditama terduga teroris yang tewas di Tuban dikenal oleh teman sepermainannya sebagai anak pendiam tapi suka menolong.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sejumlah warga duduk berkumpul di pelataran rumah ibunda almarhum Satria Aditama di Jalan Taman Karonsih II Nomor 1130 RT 5 RW 4, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (12/4/2017) dini hari.
Mereka saling berbincang usai melepas jenazah dari Masjid Baitussalam ke Taman Pemakaman Umum Giriloyo, Ngaliyan, pukul 01.00 WIB.
Di sekitar masjid ada pemuda berdiri termenung. Dia merupakan teman semasa kecil almarhum.
"Saya sedih mengetahui hidup Adit (panggilan masa kecil Satria Aditama) berakhir seperti ini," kata pemuda bernama Boby Permana (20) kepada Tribun Jateng.
Boby menceritakan Adit kecil hobi bermain sepak bola. Rekan-rekan sepermainan Adit mengenalnya sebagai anak pendiam namun sering membantu.
Beranjak remaja, Adit mulai tertarik bidang multimedia. Anak bungsu pasangan Cicik dan (almarhum) Wagito itu mengasah ilmu di sebuah sekolah menengah kejuruan di Semarang, hingga lulus Mei 2016 lalu.
"Saya jarang bertemu. Terakhir ketemu pas coblosan wali kota lalu," imbuh Boby.
Boby tak menduga hidup Adit berakhir tertembak peluru tajam petugas kepolisian. Meski demikian, dia tetap menganggap Adit sebagai orang baik.