Gara-gara Burung, Agus Disekap di Kontainer dengan Tangan Terikat dan Mulut Dilakban
Beruntung nyawa korban berhasil diselamatkan setelah karyawan pergudangan mendengar suara aneh dari dalam kontainer
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Penyekapan yang menimpa Agus Sutrisno (35) sangat tragis.
Pria asal Pradah Kali Kendal, Surabaya itu kedua tangannya diikat ke belakang, mulut serta matanya ditutup lakban dan dimasukkan ke dalam kontainer di Pergudangan Margomulyo Jaya, Tandes.
Beruntung nyawa korban berhasil diselamatkan setelah karyawan pergudangan mendengar suara aneh dari dalam kontainer, Jumat (14/4/2017) sekitar pukul 13.00 WIB.
Lantas karyawan pergudangan melapor ke satpam dan saat kontainer dibuka ada korban. Kejadian itu kemudian diteruskan ke Polsek Tandes untuk penanganan lebih lanjut.
Penyekapan yang dialami korban diperkirakan selama 12 jam mulai korban dijemput pelaku di tempat kerjanya di daerah Sememi, Jumat sekitar pukul 01.00 WIB.
Usai pembebasan penyekapan, Kapolsek Tandes Kompol Sofwan dan Kanit Reskrim AKP Oloan Manullang yang turun ke lokasi, langsung membawa korban ke rumah sakit terdekat. Kondisi korban shock berat dan lemas sehingga butuh pertolongan cepat.
Informasi yang diperoleh di lapangan, pelaku penyekapan jumlahnya sekitar 6 orang.
Keenam orang itu datang ke rumah korban, Kamis (13/5) sesudah shalat Maghrib, tapi mereka tidak ketemu Agus karena masih bekerja di daerah Sememi.
Orangtua korban tidak curiga dan mengaku tidak kenal dengan orang itu.
Akhirnya sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat (14/4), korban dijemput di tempat kerjanya di daerah Sememi. Korban langsung dimasukkan mobil dan dihajar ramai-ramai hingga wajah dan kakinya mengalami luka memar.
Korban diculik dan disekap karena dituduh mencuri burung Love Bird milik salah satu pelaku yang kini dalam pencarian.
Meski dipukuli, Agus tetap menolak jika dikatakan sebagai pelaku pencurian. Akhirnya Agus ditelanjangi dan dipukuli dalam mobil.
Sekitar pukul 03.45 WIB, pelaku membawa korban ke kawasan pergudangan Margomulyo. Pelaku saat itu membawa dua unit mobil jenis minibus.
Kok bisa pelaku leluasa masuk area pergudangan, kan itu wilayah steril?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.