Sakit Hati Dituduh Menyebar Baut, Iwan Tikam Salam hingga Tewas, Istrinya Kritis
Tersangka mengaku sakit hati karena dituduh menyebar baut hingga menyebabkan ban sepeda motor korban kempis.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sebanyak 14 adegan kembali diperagakan HS alias Iwan tersangka pembunuhan suami istri di Jalan Sail, Kecamatan Tenayan Raya yang dilakukannya pada 23 Maret 2017 lalu.
Selama mengikuti rekonstruksi yang digelar Polsek Tenayan Raya, Polresta Pekanbaru, Senin (17/4/2017) tersangka tampak begitu tenang.
Secara lugas ia melengkapi berita acara rekonstruksi yang dibacakan untuk menuntun jalannya setiap adegan.
Tidak ada raut kecemasan maupun takut diliputi rasa bersalah.
Tersangka justru lebih banyak mengulumkan senyum.
Mulai dari perselisihan saat membeli rokok di toko korban sampai ia kemudian merencanakan pembunuhan dengan mengambil pisau di toko perabot tempat ia bekerja, Iwan tampak tenang saja.
Baca: Seorang Putri Raja Keraton Solo Terkurung di Keputren
Saat penyidik mengarahkan adegan sesuai dengan berita acara, tersangka tampak sesekali melengkapinya dan tenang memperagakan kembali pembunuhan yang dilakukannya.
Dalam rekonstruksi tersebut terlihat tersangka terlebih dahulu menikam korban Kaminah di bagian dada sebelah kanan.
Kemudian tersangka juga menikam korban Salam Sugito di bagian dada sebelah kiri dan kanan.
Korban yang masih sempat mengejar tersangka akhirnya terkapar setelah dua tusukan tersebut.
Pemicu pembunuhan yang dilakukan tersangka adalah persoalan sakit hati.
Tersangka mengaku sakit hati karena dituduh menyebar baut hingga menyebabkan ban sepeda motor korban kempis.
Puncaknya pada Kamis (23/3/2017) pagi tersangka melampiaskan sakit hatinya dengan menikam korban.
Setelah melakukan pembunuhan, tersangka kemudian mengemas pakaiannya kemudian kabur lewat pintu belakang toko perabot.
Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Indra Rusdi yang memimpin jalannya rekonstruksi mengatakan motivasi pembunuhan yang dilakukan tersangka murni karena sakit hati.
"Jadi tersangka sudah sakit hati pada korban. Kemudian merencanakan pembunuhan. Pisau yang dipakai untuk menghabisini nyawa korban diambil dari toko perabot yang berada persis di samping toko milik korban," ungkap Indra Rusdi.
Dalam peristiwa itu, korban Salam Sugito tewas sedangkan istrinya Kaminah kritis.