Mengingat Leluhur Mataram, Diaspora Jawa Kunjungi Petilasan Selo Gilang
Puluhan anggota Diaspora Jawa mengunjungi Desa Gilangharjo, Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (20/4/2017).
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Puluhan anggota Diaspora Jawa mengunjungi Desa Gilangharjo, Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (20/4/2017).
Kunjungan ke petilasan Selo Gilang di desa tersebut menjadi bagian dari Javanese Diaspora Event 3 yang digelar di Kota Yogyakarta.
Gilangharjo menjadi daerah yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah lahirnya Kerajaan Mataram yang erat kaitannya dengan budaya Jawa.
Puluhan anggota Diaspora Jawa selain mengunjungi petilasan Selo Gilang juga mengunjungi Balai Desa Gilangharjo.
Di Balai Desa Gilangharjo anggota Diaspora Jawa menyaksikan sendratari Lintang Johar. Sendratari ini menggambarkan cikal bakal Desa Gilangharjo dan Kerajaan Mataram di Yogyakarta.
Sendratari ini menceritakan bagaimana Danang Sutawijaya sebagai senopati yang mendapatkan wahyu lintang johar terdorong mendirikan kerajaan Mataram. Sendratari ini diperankan oleh karang taruna desa setempat.
Koordinator grup Jawa Suriname di Belanda, Jakiem Asmowidjojo, yang ikut dalam rombongan mengaku bahagia bisa datang ke petilasan Selo Gilang yang memiliki kaitan erat dengan sejarah Jawa.
"Yen aku golek informasi sejarah wong jowo, maune moco, saiki weruh lan kroso, biso kroso sejarahe wong jowo," ujar pria pensiunan berusia 66 tahun ini.
Seperti diberitakan sebelumnya ratusan anggota Diaspora Jawa yang berasal dari berbagai negara berkumpul dan bertemu di Yogyakarta pada 17 sampai 23 April 2017.
Mereka berkumpul dalam acara Javanese Diaspora Event (JDE) ke 3 bertajuk Nglumpuke Balung Pisah.
Diaspora Jawa dapat diartikan sebagai warga keturunan Jawa yang tinggal di luar wilayah etnis suku Jawa termasuk di luar negeri. Mereka bakal berkumpul di Yogyakarta.