Perjuangan Seorang Ibu Agar Anaknya Dapat Belajar Ilmu Agama
Ini adalah cerita tentang Marsinah (50) bersama putri, Oki Sinawati Solikhah (14) yang lahir dengan kaki yang tidak berfungsi dengan baik.
Hati kecil Mbok Nah menginginkan Oki bisa sekolah seperti teman-teman sebayanya. Tapi apa daya, Mbok Nah kerap merasa rendah diri melihat kondisi tubuh Oki. Mbok Nah tidak tega jika di sekolah, Oki hanya akan menjadi bahan olok-olok.
"Sebetulnya ingin sekali Oki bisa sekolah, tapi gimana lagi, Oki juga tidak mau. Padahal Oki juga bisa berhitung, sedikit-sedikit membaca huruf, mainan Hp juga bisa," katanya.
Menurutnya, pernah ada dermawan yang mengatakan hendak menyekolahkan Oki ke Solo. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar lagi.
Sehari-hari Mbok Nah tinggal bersama suaminya, Noto Teteg (70) dan Oki.
Dia mempunyai empat orang anak, anak pertamanya laki-laki bernama Eko Purwanto saat ini bekerja sebagai anggota TNI di Merauke. Anak keduanya sudah meninggal dunia.
Anak ketiga ialah Setyo Widodo tinggal di Magelang, dan anak bungsunya, Oki Sinawati Solikhah.
Saat ini dirinya tengah merindukan anak sulung yang berbulan-bulan tidak memberi kabar. Nomor ponsel milik Eko tidak bisa dihubungi. Padahal dahulu Eko sering meneleponnya serta mengirim uang.
"Saya cuma bisa berdoa, mudah-mudahan dia sehat dan bisa pindah tugas ke Jawa. Oki juga suka kangen, cuma bisa lihat foto kakaknya. Kalau kakaknya yang satu sering menengok kami, bawa makanan," jelasnya.
Mbok Nah dan suaminya biasa bekerja sebagai petani sayuran, sawi, bayam dan bibit tembakau. Kalau sedang tidak marawat atau panen sayuran di ladang, Mbok Nah sering membuat kerupuk rengginang di rumahnya.
Sayuran dan rengginang itu biasanya dijual di Pasar Rejowinangun Kota Magelang ataupun dijual keliling ke kampung-kampung. (intisari-online)