Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Pasar Sentral, Jusuf Kalla: Jangan Korbankan Rakyat

Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla bertemu dengan perwakilan pedagang Pasar Sentral, di kediamannya, Jl Haji Bau Makassar, Sulawesi Selatan, Senin

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Sugiyarto
zoom-in Soal Pasar Sentral, Jusuf Kalla: Jangan Korbankan Rakyat
Tribun Timur/Fahrizal Syam
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menerima kunjungan empat pedagang pasar sentral di kediamannya, Jalan Haji Bau, Makassar, Senin (1/4/2017). TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM 

Laporan Wartawan Timur, Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla bertemu dengan perwakilan pedagang Pasar Sentral, di kediamannya, Jl Haji Bau Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/5/2017).

Pertemuan itu untuk membahas polemik harga lods Pasar Sentral atau Makassar Mall yang dinilai terlalu mahal oleh pedagang.

Tak hanya pedagang kecil pasar sentral, JK juga mengundang beberapa pengusaha besar untuk berdiskusi.

JK mengatakan mengundang pedagang Pasar Sentral dan pengusaha tersebut untuk membahas bagaimana meningktakan kerjasama yang baik.

"Untuk kemajuan bangsa dan daerah dibutuhkan kerjasama antar kedua belah pihak yakni pengusaha besar dan kecil."

"Salah satunya pengusaha di Pasar Sentral ini, mereka harus dibina dan diberi peluang untuk berusaha secara efisien," kata JK.

Berita Rekomendasi

Terkait persoalan ketidakcocokan harga antara pedagang dan pengelola, JK mengatakan pihak pengelola tak boleh memasang harga tinggi.

JK bahkan meminta Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto untuk menyelesaikan persoalan harga ini.

"Kalau harganya mahal itu mereka (pedagang) akan hancur, belum mulai sudah hancur. Apalagi mereka mungkin saat ini memmiliki banyak hutang setelah pasar terbakar dulu," kata JK.

"Saya sudah bicara dengan Gubernur dan Wali Kota agar harganya lebih murah, mereka harus selesaikan agar rakyat kecil tidak jadi korban," sambungnya.

JK mengatakan telah jauh-jauh hari menetapkan kepada pengelola agar tidak mematok harga melebihi Rp30 juta.


"Pokoknya tidak lebih dati Rp30 juta. Saya tidak mau kalau nanti ada demo besar-beaaran soal harga ini," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas