Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dion Tak Menyangka Penjaga Kos dr Nanik Terlibat Pembunuhan Majikannya

Dokter Dion biasa dititipi kunci rumah dan kunci mobil oleh dr Nanik jika dosen tidak tetap di Fakultas Kedokteran Undip tersebut bepergian.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dion Tak Menyangka Penjaga Kos dr Nanik Terlibat Pembunuhan Majikannya
Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Dion Santosa seorang dokter rekam medik di RS Telogorejo Semarang melihat pelaku di depan rumah dr Nanik Trimulyani di jalan Plampitan No 58 Semarang. TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rahdyan Trijoko Pamungkas

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dion Santosa, seorang dokter rekam medik di RS Telogorejo Semarang melihat pelaku di depan rumah dr Nanik Trimulyani di Jalan Plampitan No 58 Semarang.

Waktu itu dr Dion menyerahkan kunci rumah kepada dr Nanik yang baru saja tiba dari Jakarta dan India.

Dokter Dion biasa dititipi kunci rumah dan kunci mobil oleh dr Nanik jika dosen tidak tetap di Fakultas Kedokteran Undip tersebut bepergian atau ke luar kota.

Maklum dr Nanik (72) adalah dokter senior sekaligus akademisi.

Pelaku yang dimaksud adalah Supardi (22) penjaga rumah kos milik dr Nanik Trimulyani.

Nanik Tri Mulyani (72), dosen Fakultas Kedokteran Undip semasa hidup. ISTIMEWA
Nanik Tri Mulyani (72), dosen Fakultas Kedokteran Undip semasa hidup. ISTIMEWA (Istimewa)

Dion tidak menyangka jika kemudian Supardi terlibat dalam kasus perampokan dan pembunuhan di rumah tersebut.

BERITA TERKAIT

Karena Dion tahu, bahwa Supardi bekerja dan menjaga rumah kos milik dr Nanik.

Bahkan saat dr Nanik (korban) baru tiba dari bandara, koper serta tas juga diangkat oleh Supardi dibawa masuk ke dalam rumah.

Saat itu, Dion bercerita, korban akan pulang ke Semarang.

Dion telah membuat janji untuk mengantarkan kunci rumah ke kediaman korban di Jalan Plampitan No 58 Semarang.

Baca: Suparman Cekik Dokter Nanik hingga Tewas Setelah Kepergok Mengacak-acak Kamarnya

Korban diperkirakan tiba di Semarang pukul 14.30 WIB.

"Waktu itu beliau naik taksi akan mengambil kunci di rumah saya. Namun saya menolak karena akan pergi," tuturnya, Selasa (2/5/2017).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas