Lahan untuk Tol Belum Dibayar, Warga Boyolali Surati Presiden Jokowi
Warga Sawahan, Ngemplak, Boyolali, terdampak proyek penambahan lahan Tol Solo-Kertosono mengaku telah menyurati Presiden Joko Widodo.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Warga Sawahan, Ngemplak, Boyolali, terdampak proyek penambahan lahan Tol Solo-Kertosono mengaku telah menyurati Presiden Joko Widodo.
Surat yang dikirimkan ke orang nomor satu di Indonesia ini berisi permintaan warga perihal kejelasan pembayaran kompensasi lahan mereka yang kini telah dibangun jalan tol.
Demikian disampaikan koordinator aksi, Anom Suratno, di sela penutupan pintu Tol Klodran mulai dari utara Jembatan Kali Pepe sampai underpass Sawahan, Selasa (2/5/2017).
"Kami juga sudah berusaha secara persuasif beberapa kali meminta kejelasan baik lisan maupun melayangkan surat kepada PPK lahan dan P2T," kata Anom kepada Tribun Solo.
"Kami juga telah mengirim surat kepada Presiden Bapak Joko Widodo," ia menambahkan.
Sampai saat ini, belum ada kejelasan terkait pembayaran kompensasi proyek penambahan Tol Solo-Kertosono tersebut.
Warga Sawahan, Paimin, mengaku memiliki tanah persawahan seluas 308 meter persegi. Sejak adanya proyek tol tanahnya seluas 40 meter persegi ikut terdampak.
"Per meternya waktu itu Rp 200 ribu dan sudah dibayarkan," imbuh Paimin.
Namun, sisanya yang terkena dampak penambahan lahan Tol Solo-Kertosono sampai saat ini belum diganti rugi oleh pihak bersangkutan. Sementara tanah miliknya sudah dibangun jalan tol.
"Makanya kami meminta kejelasan untuk segera dibayarkan," jelas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.