Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Papa, Papa Tolong Aura Diikat, Mama Sudah Mati!'

Masih terngiang di benak Akong ketika putri kecilnya meminta pertolongan, sebelum akhirnya merenggang nyawa.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 'Papa, Papa Tolong Aura Diikat, Mama Sudah Mati!'
Bangka Pos/Fery Laskari
Terdakwa Aliong, pembunuh sadis ibu dan anak saat sidang didampingi Pengacaranya (PH), Jailani. 

TRIBUNNEWS.COM, SUNGAILIAT -- Masih terngiang di benak Akong ketika putri kecilnya meminta pertolongan, sebelum akhirnya merenggang nyawa.

Aura (7), gadis semata wayangnya ketika itu menelpon dan menyebut beberapa kata, lalu menghilang selamanya.

Ketika ditemui Bangka Pos Group, Selasa (2/5/2017) di Pengadilan Negeri (PN) Sungailiat, Akong, suami Imelda, sekaligus ayah Aura, tampak masih berduka. Siang itu dia baru saja menghadiri sidang Terdakwa Aliong, pelaku pembunuhab pada istri-anaknya (Imelda-Aura).

Amarah masih tersimpan di benak Akong. Terlebih pembunuh istri dan anaknya itu, tak lain adalah kakak sepupunya sendiri, Terdakwa Aliong.

Awalnya Imelda dan Aura, menghilang dan diduga diculik pelaku tak dikenal. Namun akhirnya terungkap, Imelda dan Aura tewas dihabisi kakak sepupu, Aliong, beberapa waktu lalu di Desa Rebo Sungailiat Bangka.

Kepada Bangka Pos Group, Akong menceritakan kronologis awal, saat dia kehilangan istri-anak, Imelda (35)-Aura (7), 1 Januari 2017 lalu.

Akong berusaha mencari, termasuk lapor polisi. Di saat pencarian belum membuahkan hasil, tiba-tiba, handphone Akong berdering. Sebuah pesan singkat (sms) dia terima dari si 'penelepon gelap'.

Berita Rekomendasi

Si pengirim pesan (SMS) bilang pada Akong, bahwa Imelda dan Aura diculik. Pelaku meminta tebusan Rp 100 juta.

Dan dua hari kemudian, tiba-tiba Akong menerima telepon dari nomor sang istri, Imelda. Namun saat itu dia tak mendengar suara Imelda, melainkan hanya suara anaknya, Aura.

"Papa..papa...tolong...Aura diikat..!" kata Akong, meniru suara anaknya, Aura, ketika dalam sekapan si penculik.

Akong langsung beraksi, spontan bertanya pada Aura, melalui sambungan telepon tadi. "Saya bilang melalui telepon...Aura..mama kamu (Imelda) dimana?" kata Akong.

Sayang pertanyaan Akong hanya dijawab singkat oleh sang buah hati, Aura.

Menurut Akong, ketika itu Aura hanya berucap, kalau ibunya (Imelda, Istri Akong) sudah meninggal dunia (dibunuh). "Mama sudah mati..!" begitu anak saya bilang dalam telepon," katanya.

Kalimat terakhir dari Aura tak pernah dilupakan oleh Akong. Namun apa daya, dia tak tahu soal keberadaan sang anak, Aura. Dia juga belum sepenuhnya yakin, kalau istrinya, Imelda telah tiada.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas