Siswa SMA di Mojokerto Ini Rayakan Kelulusan dengan Konvoi Sepeda Angin Bagikan Nasi Bungkus
pelajar SMA Negeri 1 Puri Kabupaten Mojokerto ini, justru mereka mengisi kegiatan kelulusan dengan berbagi nasi bungkus kepada masyarakat.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Banyak cara dalam merayakan kelulusan dikalangan pelajar SMA.
Selama ini, merayakan kelulusan selalu identik dengan konvoi di jalan dan corat-coret baju seragam.
Namun hal ini tidak berlaku bagi pelajar SMA Negeri 1 Puri Kabupaten Mojokerto ini, justru mereka mengisi kegiatan kelulusan dengan berbagi nasi bungkus kepada masyarakat.
Bila sebelumnya banyak pelajar yang terjaring lantaran dianggap mengganggu dan melanggar lalu lintas, bahkan karena melakukan pesta miras, selebrasi ini justru dimanfaatkan oleh mereka dengan hal positif.
Masih tetap konvoi, tapi tidak dengan menggunakan motor mesin, ratusan pelajar ini menyusuri jalan-jalan protokol Kota Mojokerto untuk membagikan nasi bungkus.
Aksi ini pun mengundang simpati dari pengguna jalan lain dan masyarakat di kawasan yang dilalui.
Tetap berjajar rapi, mereka mengayuh sepeda angin dengan pelan. Sebagian dari pelajar ini, bertugas memberikan nasi bungkus kepada setiap orang yang dinilai membutuhkan, salah satunya adalah petugas pasukan kuning, tukang becak dan bahkan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang mangkal di setiap perempatan lampu merah.
Pembagian nasi bungkus itu, merupakan bentuk syukur karena dinyatakan lulus dalam ujian nasional.
Oleh karena itu, dengan inisiatif sendiri, sejumlah pelajar ini menyisihkan uang saku yang kemudian dikumpulkan.
"Kami sudah merencanakan sejak lama untuk kegiatan ini, tanpa konvoi dan hura-hura, kami lebih memilih berbagai kebahagian dengan bersedekah nasi bungkus," kata seorang pelajar Rico Ardian Dharma Putra.
Ada 200 nasi bungkus yang dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.
Menurut Rico, merayakan kelulusan tidak harus dengan kegiatan negatif. Selain nasi bungkus lanjut Rico, ada seragam sekolah yang akan disumbangkan kepada panti asuhan untuk anak-anak yatim piatu yang membutuhkan.
"Ada seragam kami yang sengaja tidak dicoret dan masih bagus, akan disumbangkan kepada panti asuhan," jelasnya.
Kegiatan ini pun mendapatkan apresiasi dari masyarakat yang telah diberikan nasi bungkus.
Misalnya saja Sukir seorang tukang becak ini, ia mengaku sangat senang mendapatkan nasi bungkus secara gratis dari para pelajar yang merayakan kelulusan ini.
"Lebih baik dirayakan seperti ini, mereka senang kita juga senang. Pagi tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Kalau biasanya konvoi, iring-iringan, bikin macet saja," kata dia.