Wali Kota Makassar Penuhi Undangan ADB di Jepang
Asian Development Bank (ADB) mengundang Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menjadi panelis
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Asian Development Bank (ADB) mengundang Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menjadi panelis pada pertemuan tahunannya yang ke-50, di Yokohama, Jepang.
Makassar menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang ikut berpartisipasi pada pertemuan tahunan, yang digelar pada 4-7 Mei 2017 ini. Sejauh ini, Makassar telah memiliki prestasi dan program unggulan, sebut saja soal pengelolaan sampah dan MTR, serta program-program Pemkot Makassar ini kerap dijadikan percontohan nasional.
Pertemuan yang menampilkan pembicara dari beberapa negara terkemuka ini, mengangkat tema Resilient Cities, Griving Growth. Pada seminar yang menghadirkan para panelis tingkat tinggi ini akan membahas tentang tantangan pengembangan dan masalah ekonomi.
Wali Kota Makassar yang akrab disapa Danny Pomanto mengaku bersyukur mendapat kesempatan memperkenalkan program-program Pemerintah Kota Makassar di hadapan para panelis dan CEO serta tokoh-tokoh internasional yang hadir.
"Menjadi satu kebanggaan bagi Makassar sebagai satu-satunya kota yang mewakili Indonesia di acara ini," ungkapnya.
Sementara, Sekretaris ADB Woochong Um dalam undangannya menjelaskan, daerah perkotaan di Asia dan Pasifik berkembang dengan pesat.
Perkembangan ini mengharuskan kota-kota untuk mengelola serangkaian tantangan yang saling berkaitan dengan ketidaksetaraan, pembiayaan infrastruktur, penyediaan layanan perkotaan, degradasi lingkungan, dan tata kelola yang lebih baik.
"Pada saat yang sama, kota harus tetap kompetitif saat berhadapan dengan tren yang muncul seperti guncangan dan tekanan yang terkait dengan iklim, dan teknologi yang berkembang cepat," papar Woongchong dalam suratnya yang ditujukan pada Danny.
Woochong juga menambahkan, jika sebuah kota ingin meningkatkan kualitas hidup warganya, mereka harus mampu mengatasi tren pembangunan yang berkembang saat ini. Salah satu cara dengan mengadopsi pendekatan berbasis sistem, multi sektor, dan multi pemangku kepentingan.
"Hal ini tentu memerlukan pemimpin, perencana, pemerintah daerah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan mitra pembangunan. Tujuannya untuk merangkul prinsip-prinsip ketahanan kota, yang dapat mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di kota-kota," tambahnya.
Pihak ADB mengaku merasa sangat terhormat dengan kesediaan dan partisipasi Danny dalam seminar tersebut. Selain Danny, kegiatan tersebut juga mengundang Perwakilan Urusan Air Internasional Kerajaan Belanda, Wakil Urusan Rockefelier Foundation, dan Penasihat Senior Badan Antariksa Eropa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.