Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Andi Lala, Otak Pembunuhan Satu Keluarga di Medan Dihajar Massa Saat Jalani Reka Ulang

Andi Lala, tersangka utama aksi pembunuhan satu keluarga di Jalan Kayu Putih, Kota Medan, dihajar massa saat melakukan reka ulang.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Andi Lala, Otak Pembunuhan Satu Keluarga di Medan Dihajar Massa Saat Jalani Reka Ulang
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Sejumlah keluarga korban pembunuhan sekeluarga histeris saat reka ulang kasus di Mabar Medan, Sumatera Utara, Senin (8/5/2017). Sebanyak 48 adegan diperagakan Andi Lala bersama dua orang rekannya pada peristiwa pembunuhan sekeluarga yang bermotifkan perampokan dan dendam.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Andi Lala, tersangka utama aksi pembunuhan satu keluarga di Jalan Kayu Putih, Kota Medan, dihajar massa saat melakukan reka ulang. 

Reka ulang pembunuhan satu keluarga tersebut digelar Polda Sumut, Senin (8/5/2017).

Dalam reka ulang ini, tersangka utama Andi Lala dan dua tersangka lainnya melakukan sendiri reka ulangnnya.

Andi Lala saat tiba dilokasi pembunuhan langsung disoraki.

Di dalam rumah Andi Lala melakukan reka ulang dengan penjagaan ketat anggota polisi yang dipimpin AKBP Faisal Napitupulu.

Namun saat Andi Lala keluar dari rumah hendak menuju tempat di mana Andi Lala membuang besi yang dipergunakannya mengeksekusi Riyanto dan keluarga, warga yang yang memadati lokasi langsung mendorong polisi.

Penjagaan polisi yang rapat pun sempat tertembus warga yang sudah emosi melihat wajah Andi Lala.

Berita Rekomendasi

Andi Lala mendapat sepakan dari warga tepat di dada, kemudian pukulan botol air mineral ke punggungnya.

Polisi yang melihat aksi para warga ini semakin memperketat pengawalan.

Meskipun begitu masih banyak warga yang emosi ingin melayangkan pukulan dan sepakan kepada Andi Lala.

"Hajar aja. Matikan aja, b**i itu si Andi Lala. Ngak ada otak itu. Anak-anak pun dipukulinya. Matikan saja," teriak sejumlah warga.

Seraya mengamankan Andi Lala, sejumlah polisi pun mencoba membujuk warga supaya tidak emosi lagi.

AKBP Faisal Napitupulu saat berbincang dengan wartawan mengaku tidak menyelesaikan seluruhnya reka ulang pembunuhan karena kondisi yang tidak memungkinkan.

"Ada 48 adegan yang dilaksanakan dalam reka ulang pembunuhan ini, dua adegan lagi kita lanjutkan di Polda. Sudah tidak memungkinkan lagi di sini," ujar AKBP Faisal. (ryd/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas