12 Rumah Jebol Disambar Petir, Satu di Antaranya Masih Keluarga Ahok
Suara menggelegar mengagetkan pemilik belasan rumah di Teberong, Belitung Timur. Satu rumah warga masih saudara Ahok rusak parah.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Pos Belitung, Dedi Qurniawan
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Suara menggelegar mengagetkan pemilik belasan rumah di Teberong, Dusun Air Dekat, Desa Simpang Pesak, Simpang Pesak, Belitung Timur.
Penghuni kaget bukan main, mereka terbangun ketika petir yang menyalak pada Kamis (11/5/2017) sekitar pukul 02.57 WIB menjebol dan merusak 12 unit meteran listrik.
Di antara belasan rumah tersebut ada satu unit luluh lantak. Demikian disampaikan Kepala Desa Simpang Pesak, Suryanto.
"Rumah yang rusak KWH meternya ada 12. Ada rumah warga yang masih keluarga Pak Ahok, kulkasnya rusak, rak piring pecah berhamburan, satu rumah yang rusak parah. Itu rumah Usmadi," ujar Suryanto.
Dia menggambarkan bagaimana ganasnya petir itu menghantam seisi rumah yang didiami warganya bernama Usmadi.
Petir sampai membuat plafon rumah dari mulai dapur, kamar, hingga seluruh ruang pecah dan rusak. Saking kerasnya tiang teras rumah pecah.
Petir juga membuat beton pemisah ruang kamar dan dapur Usmadi jebol. Peralatan elektronik sejumlah rumah warga terdampak pun rusak.
Petir yang datang bersamaan dengan hujan itu juga mengakibatkan dua dari enam penghuni rumah Usmadi, syok dan menderita luka bakar.
Kedua korban adalah kakak beradik. Masing-masing mengalami lemas dan lebam di bagian punggung, sementara satunya lagi menderita luka bakar di kaki.
Menurut Suryanto, kedua korban kena sambaran petir diobati secara tradisional, caranya dipanasi dengan api. Setelah itu korban yang lemas dan luka lebam di punggung kembali pulih.
"Kami bawa ke rumah sakit. Satu lagi, mengalami luka di kakinya. Alhamdullilah tidak sampai merenggut korban jiwa. Kedua korban dalam kondisi sadar," sambung dia.
Suryanto tahu betul bagaimana dahsyatnya petir menjelang subuh tersebut. Seluruh bohlam di kediaman Suryanto bahkan putus dihantam petir.
Sebab, lokasi kejadian adalah deretan rumah yang hanya berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya.
"Saya semalam kan tidur di depan televisi. Kaki saya juga sempat macam kena strum. Banyak juga yang merasa seperti itu. Mungkin imbas dari kejadian yang menghantam rumah itu karena lokasinya memang dekat," ucapnya.
Suryanto mengatakan, Tagana Belitung Timur telah turun ke lokasi membantu warga Kamis pagi. Demikian dengan pihak PLN yang sudah memperbaiki jaringan listrik di sana.
Selain itu, Pemerintah Desa Simpangpesak juga sudah bersurat ke Organiasi Perangkat Daerah terkait dan ditembuskan kepada Bupati Beltim Yuslih Ihza.
"Itu untuk kalau ada bantuan-bantuan dari pemerintah. Berita acaranya juga sudah kami tandatangani," sambung Suryanto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.