Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Warga Munti Gunung Tak Lagi Mengemis, Mereka Dilatih Membuat Dupa dan Jejaitan

Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem terus melakukan upaya untuk mengurangi jumlah gelandangan dan pengemis di Banjar Munti Gunung.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Puluhan Warga Munti Gunung Tak Lagi Mengemis, Mereka Dilatih Membuat Dupa dan Jejaitan
Tribun Bali/Saiful Rohim
Hasil karya mejejaitan warga Munti Gunung, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Kamis (11/5/2017). Kepala Dinas Sosial, Ni Ketut Puspakumari, memperlihatkan jejaitan warga Munti Gunung. TRIBUN BALI/SYAIFUL ROHIM 

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem terus melakukan upaya untuk mengurangi jumlah gelandangan dan pengemis di Banjar Munti Gunung, Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali.

Mereka diberikan pelatihan membuat dupa, majejaitan, dan pembentukan desa wisata.

Kepala Dinsos Karangasem, Ni Ketut Puspakumari mengatakan, pelatihan pembuatan dupa dan jejaitan telah digelar sejak tahun 2016.

Pesertanya sebagian besar warga Munti Gunung yang hidup dari mengemis di beberapa daerah di Bali.

"Pelatihan digelar untuk tekan jumlah gepeng di Munti Gunung. Tahun ini, warga berhenti jadi gepeng sekitar 58 orang dari 358 gepeng yang ada. Sisanya masih berkeliaran jadi gepeng. Kemarin sebanyak 78 gepeng asal Munti Gunung yang dikembalikan, dan akan dilatih," kata Puspakumari, Kamis (11/5/2017).

Ia menambahkan, produk jejaitan dan dupa yang dibuat warga Munti Gunung sudah dipasarkan ke Denpasar, bekerjasama dengan Yayasan Swagina Bali.

Jejaitan yang telah dipasarkan berupa tamas, canang, penjor, dan jejaitan untuk upacara lainnya.

Berita Rekomendasi

"Untuk dupa belum optimal pemasarannya. Kualitas dupa masih tebal. Pemda berencana akan beri bantuan Rp 300 juta untuk pengadaan mesin dupa," kata Puspakumari.

Setiap dua pekan sekali, hasil karya jejaitan warga Munti Gunung dikirim ke Denpasar untuk dipasarkan.
Jumlahnya mencapai satu truk, harganya pun beda-beda.

"Semoga jejaitan Munti Gunung bisa bersaing," jelasnya.

Tahun depan, kata Puspakumari, Dinsos akan kembali memberi pelatihan membuat dodol mente seperti tahun sebelumnya.

Beberapa Dodol yang dibuat telah didistribusikan ke toko oleh-oleh khas Bali.

Tiap toko mengaku siap menampung dodol mente hasil produk Munti Gunung dengan jumlah banyak.

Selain melalui pelatihan, Dinsos berjanji akan menjadikan Munti Gunung sebagai desa wisata.

Mengingat Munti Gunung memiliki keindahan alam, serta keunikan budayanya.

Seperti lereng bebukitan yang cocok dijadikan tempat tracking.

Selain itu ada aliran air yang konon bisa menyembuhkan segala penyakit.

"Akhir Bulan Mei Dinsos akan kemah di Munti Gunung untuk melihat keindahan alamnya. Pemerintah akan segera tata Munti Gunung jadi desa wisata. Pelatihan keterampilan akan terus berikan agar warga mau beralih profesi dari gepeng. Semua komponen harus saling mendukung," tegas Puspakumari.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas