4 Kali Batal Diberangkatkan Umrah, Pimpinan DPRD Sibolga: Malu Saya Dikerjai
Di depan pintu utama biro travel umrah PT Jannatul Firdaus, suara Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga Jamil Jeb Tumuri meninggi, ditimpali beberapa orang.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Y Gustaman
"Setelah ada perjanjian kami semestinya berangkat, Jumat, 12 Mei, pukul 20.25 WIB naik AirAsia. Namun, hingga kini tidak ada komunikasi. Pihak travel PT Jannatul Firdaus enggak ada memberikan kabar apa pun. Setelah kami cek ke kantor AirAsia tidak ada nama kami untuk keberangkatan pukul 20.25 WIB," ujar dia.
Dalam surat perjanjian yang ditekan PT Jannatul Firdaus, mereka bersedia memberi ganti rugi bila calon jemaah umrah tak berangkat. Persoalannya, bukan masalah ganti rugi tapi ada rasa kecewa.
Menurut dia calon jemaah umrah merugi cukup besar, lantaran sudah membayar uang puluhan hingga ratusan juta. Mereka terpaksa tak bekerja demi ke Tanah Suci.
"Saya sebagai pimpinan DPRD Kota Sibolga punya jadwal cuti terbatas. Jadi, saya merasa sangat tertipu dengan masalah ini," kata dia.
Ia berharap Kementerian Agama mengawasi seluruh biro travel umrah, sehingga penipuan seperti ini tak terulang. Dia akan melaporkan PT Jannatul Firdaus ke Polrestabes Medan jika tidak bertanggungjawab.
Jeb sudah menyampaikan dugaan penipuan ini kepada Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel. Sudah dua kali ia ke Polda Sumut untuk melacak keberadaan pemilik PT Jannatul Firdaus.
"Pegawai travel menyampaikan Eki sedang di Jakarta. Padahal, setelah saya cek di Polda Sumut lewat alat ternyata nomor ponselnya terdeteksi di Medan, bukan Jakarta. Kapolda sudah berjanji akan membantu selesaikan masalah ini secara serius," ujar dia.
Berdasarkan keterangan ustaz Adi, sebagai pendamping calon jemaah umrah, PT Jannatul Firdaus baru kali ini bermasalah tidak memberangkatkan calon jemaah. Sebelumnya, para calon jemaah selalu diberangkatkan meski sering tertunda.
"Kami sudah disuntik vaksin, sudah diberi seragam umrah. Sebelum berangkat ke Medan, saya sudah buat syukuran dan upah-upah di kampung. Bayangkan, perasaan kami bagaimana? Sesungguhnya ini bukan cobaan dari Allah, namun dikerjai manusia, bukan cobaan dari Allah," ia begitu yakin.
Pernyataan senada disampaikan Faridah Hanum (56). Ia mengaku menambung bertahun-tahun demi umrah. Karena itu, ia kecewa batal berangkat. Sebab persiapannya berangkat umrah sudah matang.
"Saya menambung bertahun-tahun demi umrah dan dibantu anak-anak juga. Saya kecewa adanya penipuan ini. Saya rencananya berangkat sama anak, Irwansyah Nasution," ujar warga Jalan Gambir, Tembung, tersebut.
Ia menjelaskan, biaya keberangkatan umrah mencapai Rp 20-an juta. Anak-anaknya ikut iuran untuk membantunya umrah.
"Kami sudah bayar Rp 40-an juta untuk dua orang. Namun tidak ada kejelasan, harusnya berangkat pada 3 Mei. Namun diundur jadai 10 Mei, alasannya terkendala visa. Tapi, hingga sekarang ini belum ada kejelasan, putus komunikasi antara pihak travel dengan jemaah," kata Faridah.
PT Jannatul Firdaus menjanjikan selama 12 hari calon jemaah akan mengunjungi berbagai lokasi bersejarah dan suci bagi umat Muslim. Dana yang dibayarkan sudah termasuk penginapan dan transportasi selama di Arab Saudi.
"Awalnya percaya saja, karena tidak ada kendala. Saya tidak menduga bisa ada penipuan kayak begini. Kumpul uangnya sudah lama kali, dibantu keluarga dan anak-anak. Saya mohon bantuan agar ada kejelasan kapan kami diberangkatkan umrah," ungkap dia.