Bupati Jember Bikin Gebrakan Baru Ngantor di Desa
Seluruh kegiatan pemerintahan yang ada di Pemerintah Kabupaten dalam “ngantor di desa” akan dibawa ke Desa Karangbayat
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Bupati Kabupaten Jember dr Hj Faida, MMR, bikin gebrakan baru dengan menjalankan pemerintahan sistem jemput bola, dengan ngantor di Desa.
Ngantor di Desa diawali di Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, berjarak 50 Kilometer dari pusat kota. Kegiatan ini diawali sejak Rabu (5/4/2017).
Seluruh kegiatan pemerintahan yang ada di Pemerintah Kabupaten dalam “ngantor di desa” akan dibawa ke Desa Karangbayat selama sehari. Seluruh persoalan masyarakat, dan layanan pemerintahan dilakukan dan diselesaikan di Desa.
“Bupati ngantor di Desa bersamaan dengan TMMD ke 98 ini dengan maksud bahwa semua kebiasaan yang terjadi di Kantor Pemkab Jember akan dibawa ke Desa Karangbayat. Kita akan layani masalah administrasi kependudukan, baik KTP, jalan, penerangan, pertanian, KB, dan lain lain,” ujar Bupati dalam sambutan pembukaan sebagai inspektur upacara di lapangan Desa Karangbayat.
Dalam program ngantor di desa ini Faida, juga menggelar rapat kerja bersama tokoh masyarakat, guru ngaji, para Ketua RT dan RW, perangkat Desa, tokoh pemuda dan tokoh agama untuk menyerap berbagai persoalan yang dimungkinkan belum dimasukkan dalam rancangan APBD 2017.
Selama tiga puluh hari ke depan, dari tanggal 5 April hingga 4 Mei 2017, masyarakat akan dibantu TNI yang dengan kekuatan 200 personel yang dibeckup langsung dari Korem 83 Baladhika Jaya, Kodim 0824 Jember untuk mengerjakan berbagai program pembangunan, baik perbaikan jalan, jembatan, plengsengan, pertanian hingga sarana lain dan penyuluhan.
Dandim 0824 Jember Letkol Inf Rudianto, yang menemani Kolonel Inf Eko Budi M, Danrem Baladhika Jaya mengatakan bahwa program TNI manunggal membangun Desa (TMMD) ke 98 ini sengaja dipilihkan Desa Karangbayat, karena faktor utama masyarakat, dan perangkat dianggap paling kompak dan kegotongroyongan partisipasi masyarakat tinggi.
“TMMD ini sengaja memilih Desa Karangbayat, karena kita sudah survei bahwa tingkat kegotongroyongan masyarakat dan perangkat sangat tinggi,” tandas Dandim, menyudahi paparan di Rapat Kerja bersama Perangkat, dan Kades di sekitar wilayah Kecamatan Sumberbaru, kemarin