Dua Santri Asal Tasikmalaya Tergulung Ombak Pantai Drini, Seorang Hilang
Dua orang santri dari sebuah pondok pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat, tergulung ombak, satu di antaranya hilang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kecelakaan laut kembali terjadi di Pantai Selatan Gunungkidul, Yogyakarta. Kali ini di Pantai Drini, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Sabtu (13/5/2017).
Dua orang santri dari sebuah pondok pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat, tergulung ombak, satu di antaranya hilang.
Korban masih hilang bernama Samsudin (16). Sedangkan korban selamat atas nama Irfan Bumnastian (13) keduanya berasal dari Cibeureum, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Hingga malam ini masih melakukan pencarian terhadap korban hilang.
Sekretaris Tim SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, kejadian nahas ini berawal dari rombongan yang berasal dari sebuah pesantren Jawa Barat Sekitar pukul 17.15 WIB.
Sesampainya di Pantai Drini, mereka langsung bermain air.
Baca: Tubuh Akim Terluka dan Nyaris Dimangsa Buaya saat Mandi di Sungai Apung
"Korban bermain di alur kapal Pantai Drini," katanya saat dihubungi Sabtu (13/5/2017).
Saat asyik bermain, mereka tak menyadari kondisi gelombang pagi tadi cukup tinggi, dan arus kuat mengarah ke selatan. Kedua korban terseret gelombang.
"Keduanya terseret ke tengah dan tenggelam," kata dia.
Mendengar ada korban terseret arus, petugas SAR satlinmas yang bertugas segera menolong keduanya. Namun hanya Irfan yang berhasil ditolong, dengan kondisi pingsan dan dilarikan ke RSUD Wonosari untuk mendapatkan perawatan.
Sementara Samsudin masih dalam pencarian.
"Kami mengerahkan sekitar 25 personel untuk mencari korban," katanya.
Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul Marjono berharap wisatawan mematuhi larangan untuk tidak mandi di laut. Sehingga kejadian kecelakaan laut tak terjadi.
"Sudah sering kami ingatkan namun wisatawan sering nekat," ucapnya.
Hingga tadi malam petugas masih melakukan penyisiran baik melalui darat maupun laut. (Kompas.com/ontributor Yogyakarta, Markus Yuwono)