Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bripka Maulidin, Istri dan Tiga Anaknya Terombang-ambing di Tengah Lautan

Bripka Maulidin (32) beserta istri, termasuk tiga anak mereka--salah satunya masih berusia 8 bulan--terombang-ambing di tengah lautan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bripka Maulidin, Istri dan Tiga Anaknya Terombang-ambing di Tengah Lautan
Serambi Indonesia
TIM medis Puskesmas Pulau Banyak memeriksa kesehatan korban yang diselamatkan oleh Tim SAR Gabungan dari speedboat yang mengalami kerusakan mesin di Perairan Pulau Banyak, Minggu (14/5/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, SINGKIL - Bripka Maulidin (32) beserta istri, termasuk tiga anak mereka--salah satunya masih berusia 8 bulan--terombang-ambing di tengah lautan.

Speedboat yang mereka tumpangi dari Singkil ke Pulau Banyak, Aceh Singkil, tiba-tiba rusak mesinnya, Minggu (14/5/2017) sore.

Korban berhasil diselamatkan tim gabungan Search and Rescue (SAR) Kepulauan Banyak di sekitar Pulau Jawi-jawi (antara Kuala Baru dengan Pulau Banyak) pukul 21.25 WIB.

Namun, masih mengalami trauma berat, terutama anak-anaknya yang ikut terapung-apung di lautan yang berombak besar.

"Kondisi korban dalam pemulihan dan masih trauma," kata Yudistira, Sekretaris Satgas SAR Kepulauan Banyak kepada Serambi di Singkil, Senin (15/5/2017).

Menurut Yudistira, ada enam penumpang dalam speedboat yang dinakhodai Ganti (40) itu.

Selain Bripka Maulidin yang merupakan warga Banda Aceh, ada juga istrinya, Hesti (28), penduduk Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, dan tiga anak mereka.

BERITA TERKAIT

Selain yang berusia delapan bulan tadi, ada dua lagi yang masing-masing berumur empat dan delapan tahun.

Speedboat itu berangkat dari Singkil sekitar pukul 16.00 WIB. Setengah jam kemudian mengalami kerusakan mesin.

Lalu Maulidin mengabarkan kejadian itu via handphone kepada keluarganya di Pulau Banyak.

"Sekitar pukul 18.10 WIB masuk laporan ke Satgas SAR Kepulauan Banyak bahwa ada speedboat dari Singkil menuju Pulau Banyak yang mengalami kerusakan mesin saat badai dan gelombang tinggi," jelas Yudistira.

Baca: Postingan Pertama Sekaligus Terakhir Siswa Asal Bogor Korban Bus Terguling di Magelang

Mendapat informasi tersebut, Satgas SAR Kepulauan Banyak bersama Pos AL Pulau Banyak, Polsek Pulau Banyak, dan Koramil 01/Pulau Banyak dibantu Panglima Laut, membentuk Tim SAR gabungan berkekutan 12 orang.

Selanjutnya, dalam kondisi badai mereka menggunakan KM Putra Sulung, berangkat melakukan pencarian.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas