Bripka Teguh yang Tewas Bunuh Diri Dimakamkan di Kampung Halamannya di Dusun Jarurejo
Bripka Teguh Dwiyanto, anggota Brimob yang diduga bunuh diri dengan menembak kepala sendiri, akan dimakamkan Selasa (16/5/2017) siang ini.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Bripka Teguh Dwiyanto, anggota Brimob yang diduga bunuh diri dengan menembak kepala sendiri, akan dimakamkan Selasa (16/5/2017) siang ini di kampung halamannya di Dusun Jarurejo, Desa Jarurejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.
Bripka Teguh Dwiyanto meninggalkan seorang istri dan dua anak.
Istrinya bernama Dahlia Indah Puspita. Sementara dua anaknya, Bintang Afansa dan Surya.
"Bintang baru saja lulus SMA. Sementara Surya masih PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)," kata Ruslan, sang ayah, di rumah duka di Dusun/Desa Jarerejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Selasa (16/5/2017).
Seingat Ruslan, Teguh mulai menjadi polisi sekitar tahun 1995.
Dia dikenal sebagai pria baik di kalangan keluarga.
Seperti diberitakan sebelumnya, Teguh diduga bunuh diri di asrama Brimob Kompi I, Batalyon A, Resimen III, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan. Ia menembak kepalanya dengan senjata laras panjang.
Bripka Teguh Dwiyatno (45), anggota Detasemen A Satuan III Pelopor Bagian Logistik persenjataan, ditemukan tewas bunuh diri di garasi mobil, sekira pukul 07.00 WIB.
Ia tewas akibat peluru revolver yang menghantam kepala bagian kanan tembus hingga pelipis kiri.
Jenazahnya tergeletak di depan garasi mobil asrama Brimob tersebut, ditemukan seorang anggota Brimob berinisial N yang saat itu berkeliling kompleks asrama menggunakan sepeda.
Beberapa hari sebelum bunuh diri, Bripka Teguh Dwiyatno menjalani pemeriksaan terkait kasus penembakan rumah pribadi Jazuli Juwaini, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR, di Jalan Mustawarah No 10 Kelurahan Sawah, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan.
Baca: Bripka Teguh Tewas Bunuh Diri Diduga Stres Usai Diperiksa Kasus Penembakan Rumah Jazuli
Peluru nyasar yang mengenai kaca jendela lantai II rumah Jazuli itu terjadi pada Rabu (3/5/2017) lalu.
"Berkaitan tembakan yang mengenai rumah anggota DPR, yang bersangkutan ini diperiksa secara intens. Diduga karena peristiwa tersebut dan pemeriksaan terhadap dirinya, korban menjadi stres dan melakukan bunuh diri," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, di Mabes Polri, Senin.
Selama ini Teguh Dwiyatno tinggal di Asrama Brimob Kompi I, Batalyon A, Resimen III Kedaung, Blok C, Pamulang, Tangerang Selatan.
Senjata api yang dipakai untuk bunuh diri yaitu revolver inventaris Polri jenis CDS.
"Jadi, kesimpulan sementara meninggalnya Bripka Teguh Dwiyatno diduga kuat akibat bunuh diri karena yang bersangkutan merasa bersalah dan bertanggung jawab terkait tugasnya," jelas Rikwanto.
Menurut Rikwanto, bisa saja seorang anggota Polri bunuh diri karena tertekan atas proses pemeriksaan internal dan merasa bersalah atas suatu kejadian yang menjadi tanggung jawabnya.
"Pemeriksaan terhadap Teguh Dwiyatno sifatnya umum saja, biasa saja. Tapi penerimaan (proses pemeriksaan) oleh seseorang beda-beda. Ada yang menganggap itu apes, ada yang menganggap dosa atau ada yang anggap karier bakal tamat dan lain-lain," tambah Rikwanto.
Namun penyebab pasti bunuh diri itu masih didalami. Bripka Teguh Dwiyatno merupakan satu dari beberapa anggota Brimob yang diperiksa Propam Polri menyusul insiden peluru nyasar mengenai kaca jendela rumah Jazuli Juwaini.
Hasil uji proyektil peluru yang ditemukan di rumah Jazuli menyebutkan tembakan berasal dari senjata api milik Brimob.
Baca: Sebelum Tewas Tembak Kepalanya Sendiri, Bripka Teguh Sempat Telepon Kakak Perempuannya
Pada hari itu personel Brimob sedang menggelar latihan menembak di lapangan dekat rumah Jazuli.
Tak Sengaja Meletus
Bripka Teguh Dwiyatno merupakan anggota Brimob Detasemen A Satuan III Pelopor yang bertugas menangani logistik persenjataan.
Ia bertanggung jawab dalam pengecekan senjata api sebelum dan sesudah digunakan untuk latihan menembak.
"Dalam konteks kejadian (peluru nyasar ke rumah Jazuli), kami duga saat dilakukan pengamanan (pengosongan senjata) ke udara. Diduga ada pelurunya yang parabol dan mengenai jendela itu," kata Rikwanto.
Setelah terjadi penembakan di rumah Jazuli, Polresta Tangerang Selatan melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara.
Dari hasil penyelidikan, diketahui insiden tersebut berasal dari tembakan senjata laras panjang yang dipakai Bripka Teguh.
Menurut seorang saksi mata berinisial N, saat bersepeda di sekitar asrama ia melihat Teguh tergeletak di garasi.
Saksi N mencoba membangunkan Teguh tapi tak ada reaksi.
Begitu didekati, ternyata darah berceceran di sekitar korban. Saksi melihat, korban luka di sekitar kepala.
Saat ditemukan Teguh Dwiyatno masih berseragam lengkap dan membawa ransel.
Saat itu Teguh hendak berangkat ke Markas Brimob Kelapa Dua, Depok, untuk mengikuti apel pagi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengaku prihatin.
"Tentunya kami akan mencari dan melihat permasalahan apa yang dialami anggota," ujar Argo.
Polda Metro Jaya akan menugaskan tim psikolog untuk mencari informasi, dan melakukan pendalaman, untuk mengetahui penyebab bunuh diri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.