Keluarga Histeris Sambut Jenazah Pratu Ibnu Hidayat dari Natuna
Tangis keluarga pecah saat peti jenazah Pratu Ibnu Hidayat tiba dan dibawa masuk ke rumah duka di RT 6 RW 2 Dukuh Dongko Desa Kebonbatur, Mranggen.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Tangis keluarga pecah saat peti jenazah Pratu Ibnu Hidayat tiba dan dibawa masuk ke rumah duka di RT 6 RW 2 Dukuh Dongko Desa Kebonbatur, Mranggen, Demak, Kamis (18/5/2017).
Suasana mengharu biru di rumah duka.
Beberapa dari anggota keluarga bahkan tampak histeris saat mobil ambulans tiba di depan rumah.
Pratu Ibnu Hidayat gugur dalam latihan TNI di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5/2017).
Mata Sri Hartati, mertua dari Ibnu Hidayat tampak berkaca-kaca.
Ia termenung melihat menantunya kini sudah terbujur kaku.
"Kemarin sebelum berangkat anaknya itu nangis terus. Katanya takut-takut, entah itu firasat atau apa. Kata 'orang pintar' cucu saya punya indra keenam," beber Hartati.
Ibnu Hidayat, prajurit kelahiran Demak tersebut meninggalkan satu istri dan satu anak yang masih berusia kurang dari dua tahun.
Diberitakan sebelumnya, gladi bersih pembukaan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Tanjung Datuk, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, membawa korban jiwa.
Empat prajurit anggota Batalyon Artileti Pertahanan Udara (Arhanud) 1 Kostrad tewas terkena tembakan meriam kawan sendiri, Rabu (17/5/2017), sekira pukul 11.00 WIB.
Baca: Tembakan Nyasar Berujung Tewasnya Empat Prajurit
Selain korban tewas, enam prajurit TNI lainnya mengalami luka serius, dan dua orang luka ringan.
Kondisi korban meninggal sangat mengenaskan yaitu Prajurit Satu Marwan, Prajurit Kepala Edy, Prajurit Satu Ibnu Hidayat, dan Kapten Arh Herru. Jenazah langsung dibawa ke RSUD setempat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.