Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tingkatkan Kualitas SDA, 900 Peserta Ikuti Pemagangan Kerja di Yogyakarta

Pemagangan kali ini berbasis jabatan dan kompetensi. Lalu mendapatkan sertifikasi atas penguasaan keahlian.

Editor: Content Writer
zoom-in Tingkatkan Kualitas SDA, 900 Peserta Ikuti Pemagangan Kerja di Yogyakarta
dok. Kemnaker
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri melepas 900 peserta pemagangan kerja di Yogyakarta. Pelepasan dilakukan di Hotel Royal Ambarukmo, Rabu, (17/5/2017). 

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri melepas 900 peserta pemagangan kerja di Yogyakarta. Pelepasan dilakukan di Hotel Royal Ambarukmo, Rabu, (17/5/2017).

Acara ini merupakan kerjasama Kementerian Ketenagakerjaan, Pemerintah DI Yogyakarta, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), serta beberapa lembaga terkait.

Peserta magang akan mengikuti pemagangan di 28 perusahaan di Yogyakarta. Paling banyak di sektor rumah sakit, lalu jasa perbankan, industri kreatif dan industry digital. Lama pemagangan antara tiga sampai lima bulan.

“Selamat kepada para peserta magang. Anda akan mendapatkan keterampilan kerja sesuai profesi masing-masing,” kata Menteri Hanif.

Program pemagangan kali ini, lanjut menteri, berbeda dengan kesan yang muncul pada pemagangan tahun-tahun sebelumnya, yakni pemagangan formalitas, dimana peserta lebih sering disuruh membuat kopi atau memfotokopi.

Pemagangan kali ini berbasis jabatan dan kompetensi. Lalu mendapatkan sertifikasi atas penguasaan keahlian.

“Sertifikasi ini penting, agar keahlian seseorang mendapatkan pengakuan. Di masyarakat, banyak ditemui orang ahli, tapi tidak mendapatkan pengakuan, sehingga tidak bisa masuk ke industri dengan posisi yang sesuai keahliannya,” terang Menteri Hanif.

Berita Rekomendasi

Dalam kesempatan tersebut, Menaker juga menyinggung beberapa problem angkatan kerja nasional, antara lain rendahnya kompetensi serta tidak nyambungnya antara dunia pendidikan dan dunia kerja (missed match).

Misalnya lulusan pendidikan kejuruan namun tidak siap bekerja. Juga problem ketidaksesuaian antara pekerjan dan tingkat pendidikan (under utilization), misalnya lulusan sarjana namun bekerja untuk profesi yang mestinya cukup dikerjakan lulusan SMA.

“Nah, berbagai problem tersebut bisa dijembatani dengan pemagangan kerja,” tegas Menaker.

Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Di Yogyakarta, KGPAA Sri Paduka Paku Alam X.

“Pemagangan akan meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap mental kepribadian tenaga kerja, sehingga mereka lebih terampil dan kompeten,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Program pemagangan yang dilakukan dibeberapa daerah merupakan tindaklanjut dari program Deklarasi Pemagangan Nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada akhir Desember tahun lalu di Kerawang. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas