Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Salah Paham antara Massa Aksi Damai Bela Ulama 205 dengan Polisi

Sedikit riak kecil saat massa turun dalam aksi damai Bela Ulama 205 usai salat Zuhur di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Y Gustaman
zoom-in Sempat Salah Paham antara Massa Aksi Damai Bela Ulama 205 dengan Polisi
Tribun Pontianak/Tito Ramadhani
Massa aksi damai Bela Ulama 205 keluar dari Masjid Raya Mujahidin, Kota Pontianak, menuju Polda Kalbar, Sabtu (20/5/2017) sekitar pukul 13.21 WIB. TRIBUN PONTIANAK/TITO RAMADHANI 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Sedikit riak kecil saat massa turun dalam aksi damai Bela Ulama 205 usai salat Zuhur di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak.

Tampak di antara massa pada Sabtu (20/5/2017) mengenakan pakaian serba putih, ikat kepala beragam warna seperti kuning, putih, hitam, dan merah.

Massa yang hendak keluar halaman Masjid Raya Mujahidin terhenti tepat di pagar lantaran personel aparat keamanan mencoba mengamankan bambu sebaga tiang bendera yang dipegang sejumlah peserta aksi.

Sempat tarik menarik antara massa dan aparat keamanan. Massa aksi bersikeras mempertahankan bambu untuk tiang bendera, sementara personel mencoba mengamankannya.

Petugas keamanan lalu sempat menutup kembali pagar, sehingga massa tak bisa keluar. Massa yang emosi di barisan belakang ada yang melemparkan botol air mineral dan bambu yang terpasang berbendera.

Kapolresta Pontianak Kombes Iwan Imam Susilo dan koordinator massa Sy Hasan Basri beruntung dapat meredam kesalahpahaman tersebut. Tak

BERITA REKOMENDASI

lama pagar dibuka oleh aparat keamanan, massa yang tadinya tertahan di balik pagar masjid kemudian dapat keluar dan perlahan berjalan menuju Polda Kalbar.

"Saya minta tertib, saya minta tertib kepada saudara-saudara, saya minta tertib. Kita sudah sepakat, jaga ketertiban. Untuk aparat, persuasif, jaga ketertiban. Saya minta kepada saudara-saudara tetap tertib," Kapolresta Pontianak mengingatkan massa melalui pelantang.

Sebagian besar peserta aksi berjalan kaki, ada juga yang mengendarai motor, dan beberapa di antaranya naik mobil.

Sepanjang perjalanan, ribuan peserta aksi bersama-sama melantunkan salawat, takbir, tahmid dan tahlil.

Pergerakan massa sempat terhenti di Jalan Jenderal A Yani, tepatnya di sekitar Taman Budaya. Di antara mereka ada yang menyeberang ke Taman Budaya dan diikuti sebagian peserta lain.


Kesalahpahaman akhirnya dapat diatasi, setelah koordinator aksi kembali mengarahkan agar massa tetap kembali dalam barisan.

Setibanya di Polda Kalbar, aparat kepolisian telah tampak siap memberikan pengawalan. Massa kemudian diarahkan ke halaman Polda Kalbar.

Beberapa saat kemudian massa yang telah berada di halaman Polda Kalbar sempat terprovokasi, melempari aparat keamanan yang berjaga dengan botol mineral.

Situasi ini dapat segera dikendalikan sejumlah pimpinan aksi. Massa kemudian diarahkan berkumpul mendekati podium yang berada di halaman Polda Kalbar.

Sejumlah tokoh sempat berorasi, sebelum 15 perwakilan massa menemui Kapolda Kalbar Brigjen Erwin Triwanto untuk beraudiensi di ruang Polda Kalbar.

"Kepada peserta aksi damai, Islam rahmatanlil alamin. Kita buktikan pada hari ini jangan sampai ada satu pun, jangan ada satu pun yang melakukan tindakan anarkis. Bahkan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas," ucap koordinator aksi ustaz Syahroni.

"Tadi kita sudah sama-sama mendengarkan apa yang tadi diwasiatkan, apa yang diceramahkan, ditausiyahkan," ustaz Syahroni menambahkan.

Tak lama 15 perwakilan massa menemui Kapolda Kalbar dalam pertemuan yang berlangsung tertutup. Sementara peserta aksi tetap orasi sambil menunggu hasil audiensi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas