Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter dan Ambulans Tak Ada, Ibu Ini Terpaksa Melahirkan di Bagasi Mobil, Bayinya Tak Tertolong

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat dr Zafril Luthfy membenarkan pasien ibu hamil warga Kecamatan Panton Rue yang melahirkan bayi dalam bagasi

Editor: Sugiyarto
zoom-in Dokter dan Ambulans Tak Ada, Ibu Ini Terpaksa Melahirkan di Bagasi Mobil, Bayinya Tak Tertolong
Kompas.com

TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH -- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat dr Zafril Luthfy membenarkan pasien ibu hamil warga Kecamatan Panton Rue yang melahirkan bayi dalam bagasi mobil saat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh.

“Tadi saya dapat laporan dari Puskesmas Mutulang, ada pasien ibu hamil yang melahirkan dalam mobil keluarga saat dibawa ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh. Ini kebetulan saya sedang berada di Banda Aceh,” ujar dr Zafril Luthfy, Selasa (23/5/2017).

Menurut Zafril Luthfy, saat pasien dibawa ke Puskesmas Meutulang ada dokter bernama Eka di tempat. Namun karena bayi dalam kondisi sungsang, pasien harus segera dirujuk ke RSUD Cut Nyak Dhien untuk mendapatkan portolongan maksimal.

“Karena kondisi bayi pasien sungsang, makanya tidak ditangani dokter Puskesmas, pasien harus dirujuk ke RSUD kalau ditangani di Puskesmas takutnya bahaya," tuturnya.

 Sementara dua unit mobil ambulan milik Puskesmas Meutulang, sambung Zafril Luthfy, tengah bertugas saat pasien Linda (20) hendak dirujuk.

Satu unit ambulan mengantarkan pasien lain ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh. Satunya lagi, sedang mengantar jenazah.

“Setelah mengantar jenazah, ambulan langsung balik ke Puskesmas untuk membawa pasien ibu hamil itu, tapi keluarga tidak mau menunggu dan langsung membawa dengan mobil pribadi,” tutupnya.

BERITA REKOMENDASI

Seorang ibu warga Kecamatan Panton Rue, Kabupaten Aceh Barat, Linda (20) terpaksa melahirkan di bagasi mobil. Ibu tersebut selamat, namun sang bayi meninggal dunia. 

"Tadi saya bawa ke puskesmas tidak ada dokter di tempat. Kemudian saya telepon sopir ambulan, katanya mobil sedang mengantar jenazah."

"Saya langsung bawa anak saya dengan mobil sendiri," kata Tarmizi, orangtua pasien kepada wartawan, Selasa (23/5/2017). 

Tarmizi mengaku sangat kecewa terhadap pelayanan Puskesmas Meutulang di Kecamatan Panton Rue.

Ia menuduh pelayanan di Puskesmas menjadi penyebab cucu pertamanya lahir di dalam mobil dan tak dapat diselamatkan.


Apalagi, saat perjalanan menuju ke RSUD Cut Nyak Dhien, ia melihat ambulan puskesmas terparkir di tempat acara pesta.

“Waktu saya telepon ambulan, dibilang sedang antar jenazah, tapi saya lihat tadi saat mengantar anak saya ke RSUD ambulan terparkir di tempat acara pesta di Desa Manggi," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, dr Eman Tuwahta mengatakan, pasien tiba di UGD rumah sakit dalam kondisi kritis. Bahkan bayinya sudah lahir setengah badan. 

Saat itu, petugas UGD langsung memberikan pertolongan terhadap ibu dan bayi. Namun bayi tak dapat diselamatkan.

"Pasien tadi diantar dengan menggunakan mobil keluarga. Saat tiba di depan ruang IGD bayi sudah keluar setengah, sehingga petugas langsung membantu proses melahirkan di dalam mobil."

"Namun bayi telah meninggal, sementara ibu bayi selamat dan sekarang dalam perawatan”, tutupnya.  (*)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas