Kisah Khamim yang Masih Berjalan Kaki untuk Naik Haji
Khamim menargetkan akan tiba di Kota Mekah tanggal 30 Agustus 2017 atau sebelum Wukuf
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Niatnya menunaikan ibadah haji ke tanah suci kuat. Itulah yang membuat Mochammad Khamim Setiawan (28), pemuda asal Pekalongan ini benar-benar jalan kaki dari kampung halamannya ke Kota Mekah.
Khamim adalah Sarjana Ekonomi dari Universitas Negeri Semarang.
Dia memulai perjalanannya dari Pekalongan pada 28 Agustus 2016 lalu.
Ia melewati berbegai negara dengan berjalan kaki.
Ia beristirahat di masjid, menumpang di rumah orang yang ditemui, hingga bermalam di hutan di berbagai negara.
Pada 19 Mei 2017, ia telah tiba di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Dengan niat Bismillah dia memulai perjalanan itu untuk menempuh jarak kira-kira 9.000 kilometer.
Sesuai dalam kalender Indonesia, Hari Raya Idul Adha bertepatan tanggal 1 September 2017.
Khamim menargetkan akan tiba di Kota Mekah tanggal 30 Agustus 2017 atau sebelum Wukuf.
Ini berarti Khamim jalan kaki selama 1 tahun untuk naik haji menempuh perjalanan 9 ribu kilometer dan melintasi banyak negara.
Kepada Khaleej Times, ia ceritakan perjalanannya.
Khamim meyakini bahwa berjalan kaki adalah keutamaan dalam menunaikan ibadah haji.
Ini yang menjadikan alasan baginya untuk menumpuh perjalanan jauh ini.
Menguji kekuatan fisik dan spiritual merupakan alasan utamanya untuk berjalan kaki, selain keinginannya untuk menyebarkan pesan berupa harapan, toleransi dan keharmonisan hubungan sesama manusia.