Negosiasi Gaza Menunjukkan Kemajuan, Pembicaraan Hari Jumat Bakal Menentukan
Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa pembicaraan hari Jumat di Doha bersifat menentukan, menunjukkan adanya optimisme bahwa k
Editor: Muhammad Barir
Negosiasi Gaza Menunjukkan Kemajuan, Pembicaraan Hari Jumat Bakal Menentukan
TRIBUNNEWS.COM- Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa pembicaraan hari Jumat di Doha bersifat menentukan, menunjukkan adanya optimisme bahwa kesepakatan dapat dicapai.
Seorang pemimpin Palestina mengatakan kepada Al Mayadeen pada hari Kamis bahwa negosiasi gencatan senjata Gaza "menunjukkan perkembangan nyata, karena ada tanda-tanda bahwa kesepakatan gencatan senjata dapat dicapai," dan menjelaskan bahwa putaran yang akan diadakan di Doha pada hari Jumat, "penting dan krusial dalam negosiasi."
Pemimpin Palestina itu mencatat ada beberapa isu utama yang membutuhkan pembahasan lebih lanjut, seperti tawanan Israel, Poros Philadelphia , kembalinya warga Palestina yang mengungsi, dan penyelesaian masalah tawanan Palestina .
Dalam konteks yang sama, situs berita “Israel” Walla melaporkan pejabat Israel mengatakan bahwa pengiriman tim ke Doha merupakan upaya menit-menit terakhir untuk memajukan perundingan gencatan senjata.
Seminggu yang lalu, seorang sumber Palestina mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa negosiasi yang sedang berlangsung untuk gencatan senjata di Gaza, yang dimediasi melalui perantara, "berjalan dengan baik tetapi menghadapi kendala yang tidak mudah diatasi."
Pemimpin tersebut menegaskan bahwa "meskipun ada kegaduhan di media Israel, negosiasi terus berjalan dengan tekun melalui para mediator, dan klaim bahwa negosiasi tersebut gagal tidaklah benar."
Ia menjelaskan bahwa "rintangan pertama adalah sikap Israel yang menarik diri dari Koridor Philadelphia pada tahap pertama."
Ia menambahkan bahwa hambatan kedua adalah "penolakan pendudukan untuk membebaskan sejumlah tahanan yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup," sementara hambatan ketiga adalah "desakan Israel untuk tetap menempatkan pasukannya di dalam Jalur Gaza pada tahap pertama."
Pemimpin Palestina itu menegaskan bahwa "Israel bersikeras untuk tetap berada di Koridor Philadelphia pada tahap pertama, tetapi Hamas menolak untuk menerimanya," seraya mencatat bahwa "Hamas bersikeras untuk membebaskan sekitar 200 tahanan yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahap pertama."
Ia juga menunjukkan bahwa "Israel mendesak Hamas menyetujui daftar khusus berisi 34 tahanan di Gaza, yang akan dibebaskan pada tahap pertama."
SUMBER: AL MAYADEEN
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.