Cerita Tetangga Tentang Sosok Tersangka Pelaku Bom Bunuh Diri Kampung Melayu
Polisi membentangkan garis polisi di depan sebuah rumah di Gang Warta-Cibangkong Nomor 130/120 RT 02/07, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polisi membentangkan garis polisi di depan sebuah rumah di Gang Warta-Cibangkong Nomor 130/120 RT 02/07, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Kamis (25/5/2017).
Kabar rumah tersebut dihuni terduga peledak bom di Kampung Melayu pun beredar seketika di tengah warga Gang Warta.
Warga yang tinggal di sekitar rumah yang kini di segel tersebut, Hani Rukmini (60), mengatakan rumah tersebut dihuni seorang pria asli daerah itu.
Dia tinggal bersama istri dan dua anaknya yang masih berusia 6 dan 3 tahun.
Mereka menempati rumah kontrakan tersebut sejak dua tahun lalu.
"Sekitar pukul 07.30, polisi datang dan membawa istri dan dua anaknya. Anak laki-lakinya itu menangis. Warga kebingungan ada apa. Tiba-tiba saja digaris polisi. Warga mulai membicarakan kejadian bom di Kampung Melayu," kata Hani saat ditemui di sekitar lokasi kejadian.
Hani mengatakan warga sangat tidak menyangka jika anggota keluarga tersebut terlibat kasus ledakan di Jakarta.
Sebab, keluarga ini sangat dekat dengan para tetangganya, terlebih kedua orangtua penghuninya adalah warga setempat.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan rumah tersebut merupakan kontrakan yang dihuni INS (31), pelaku peledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu.
Penggeledahan dilakukan oleh Densus 88 dan membawa keluarga pelaku.
"Ini adalah rumah kontrakan yang dihuni pelaku pengeboman di Jakarta, INS. Istri yang bersangkutan kami amankan. Kami masih mengembangkan TKP lain," kata Yusri.
Selain mengamankan istri pelaku untuk melakukan tes DNA, pihaknya mengamankan sejumlah dokumen berupa paspor pelaku dan sejumlah dokumen lainnya.
Pihaknya pun telah menghubungi orangtua pelaku.
Yusri mengatakan diduga pelaku bom bunuh diri ini memiliki keterkaitan dengan jaringan yang ditangkap di Purwakarta dan bom di Jalan Arjuna. (sam)