Polisi Ini Tak Malu Tiap Sore 'Nyambi' Narik Odong-odong
Apabila menyebut kata Polisi kita selalu teringat tentang tugasnya menjaga ketertiban serta keamanan di masyarakat.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Bangka Pos, Riki Pratama
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Apabila menyebut kata Polisi kita selalu teringat tentang tugasnya menjaga ketertiban serta keamanan di masyarakat.
Dimana sosok Polisi di masyarakat sering dikenal dengan tindakanya yang selalu menegakkan hukum.
Namun, tidak jarang juga sosok polisi memiliki cerita lain yang tentunya menarik perhatian di masyarakat, seperti pada seorang polisi berpangkat Brigadir ini.
Ia adalah Zulkarnain (31) pria yang telah menjadi anggota polisi sejak tahun 2006 ini bertugas pada SPK Polres Bangka Selatan.
Zul panggilan akrabnya merupakan anggota polisi yang baru menggeluti usaha odong-odong.
Ketika melewati jalan Jenderal Sudirman, Depan Gedung Nasional, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan akan langsung terdengar suara lagu anak anak keluar dari spiker yang dinyalakan dekat odong odong.
Permainan odong-odong merupakan milik Zulkarnain, bapak dua orang anak ini tak malu menggunakan sepeda motor menarik odong-odong menuju lokasi tempatnya mangkal di Depan Gedung Nasional Toboali untuk mencari tambahan rezeki.
Menurut Zulkarnain usaha yang ia geluti ini baru satu bulan dia laksanakan, dengan bermodalkan biaya Rp 19 juta Zul bisa memiliki odong-odong.
Usahanya tersebut buka pada sore hari, lalu tutup saat tiba waktu berbuka puasa dan kembali buka setelah dirinya selesai salat tarawih.
"Mulainya baru lah, sekitar sebulan lebih sejak sebelum bulan puasa, bukanya sore, habis salat asar ketika tiba waktu berbuka tutup sebentar, lalu kembali buka setelah salat tarawih,"jelas Zulkarnain kepada bangkapos.com,Kamis (1/6/2017)
Menurut pria kelahiran Prabumulih, Sumatera Selatan ini, hanya dengan membayar uang Rp 10 ribu anak anak sudah bisa menikmati permainan odong odong sepuasnya.
"Ya motivasi saya untuk usaha ini karena melihat hiburan permainan anak yang kurang di Toboali, sehingga muncul ide ini, lalu saya sempat melihat di internet untuk mengetahui berapa harga membuatnya, ada teman di Jakarta saya hubungi untuk mencarinya, alhamdulilah ketemu,"ucap pria yang memiliki ijazah sarjana ilmu pemerintahan ini
Ketika disinggung apa tidak malu sebagai anggota polisi mau bergelut di usaha odong odong yang lokasinya pula berada di pinggiran jalan, menurut Zulkarnain ini perkerjaan halal sehingga tidak perlu ragu dan malu untuk menggelutinya.
"Kenapa malu ini pekerjaan halal tidak merugikan siapapun, saya juga ingin menambah penghasilan dari usaha ini, ya alhamdulilah dalam sehari bisa mendapatkan Rp 70 ribu, cukuplah untuk kebutuhan sehari hari, beli susu anak dan pempes,"ujar pria yang terlihat sering berpakaian agamis ini
Lebih jauh Zul mengatakan bahwa ia menyadari usaha yang ia geluti tidak akan membuatnya kaya, namun ia menyakini dengan usaha ini bisa membantu dan menambah penghasilanya sehari harinya.
"Ya saya menyadari usaha seperti ini tidak akan membuat kaya, namun setidaknya bisa menambah penghasilan, lalu juga saya katakan sebagai anggota Polisi juga jangan malu melakukan usaha ataupun usaha yang halal lainya, karena kita polisi bukan hanya mengatasi masalah hukum, tetapi masalah kebutuhan kehidupan sosial juga harus dilakukan,"ujar Zul yang merupakan anak paling bungsu dari delapan bersaudara itu.
Odong odong milik Zul hanya memiliki panjang tiga meter dan lebar satu meter, bentuknya melingkar dengan dudukanya terbuat dari besi.
Lalu di atasnya terdapat lintasan tempat mobil serta binatang tiruan dengan berbagai hiasan lampu serta warna, lalu ia berputar secara berulang kali menghibur anak anak yang naik di atasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.