Butuh Bantuan, Bocah dari Keluarga Miskin Ini menderita Tumor di Wajahnya
Awalnya, benjolan di bawah mata kirinya sebesar ujung jempol orang dewasa.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Reni Kurniawati
TRIBUNNEWS.COM, AMUNTAI - Zahdan Karim, balita berusia 3 tahun ini terbaring lemas di kasur yang dibuat sendiri oleh ayahnya.
Sudah satu bulan terakhir, ia tak bisa lagi berjalan akibat tumor di bagian bawah kelopak mata sebelah kiri.
Awalnya, benjolan di bawah mata kirinya sebesar ujung jempol orang dewasa. Pada Desember 2016, Zahdan dirujuk ke RSUD Ulin untuk jalani operasi.
Setelah operasi, ia dibolehkan pulang ke rumah di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Amuntai Tengah, Kalimantan Selatan.
Saat itu, pihak rumah sakit menyarankan untuk melanjutkan pengobatan ke RSUD Pembalah Batung. Tapi, keluarga tak mengindahkan karena masalah keuangan.
Iuran BPJS kelas tiga untuk seluruh anggota keluarganya berjumlah lima orang tak sanggup lagi dibayar orangtuanya.
"Sempat tidak mampu membayar dan menunggak membayar BPJS sehingga tidak bisa melakukan pengobatan lanjutan," ujar Supianur, sang ayah yang mengaku utangnya sudah menumpuk.
Lima bulan pascaoperasi, benjolan di mata kiri Zahdan kian membesar. Ia sampai tak bisa duduk, berdiri, apalagi jalan.
"Dua hari ini sudah tidak bisa menelan makanan lagi, jadi hanya kami beri minum. Air putih menggunakan sendok secara perlahan," lanjut Sapianur.
Sapianur tak mau menyerah pada keadaan. ia mengusahaan pengobatan anaknya menggunakan herbal. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil.
"Saya khawatir dan cemas tak sanggup membayangkan hal lebih buruk terjadi kepada anak saja," ujarnya.
Supianur termasuk warga miskin. Hidup pas-pasan. Pekerjaannya sebagai buruh di perusahaan meubel tak mampu menutupi kebutuhan hidup.(*)