Remaja Tewas Dianiaya, Pelaku Datangi Rumah Kakek dan Rekayasa Cerita
Afrizal Hidayat (17) diduga tewas dianiaya teman sepermainannya. Tak disangka si teman datang ke rumah kakek dan mereyakasa cerita lain.
Editor: Y Gustaman
Laporan Tribun Jateng, Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Suasana duka menyelimuti rumah Afrizal Hidayat (17) di Jalan Gabungan Raya No 37 A, Kelurahan Krapyak, Semarang Barat, Jumat (9/6/2017).
Afrizal diduga meninggal karena dianiaya sejumlah temannya di Jalan Warigalit Raya, Kelurahan Krapyak, Semarang, Jawa Tengah.
Agus Mujito menuturkan putranya itu pergi ke rumah kakeknya pada Selasa (6/6/2017). Keesokan harinya Afrizal pamit kepada kakeknya akan pergi bermain.
"Afri aslinya di Jatisari. Di sini rumah kakeknya. Ia memang sering ke rumah kakeknya. Anak saya meninggalkan rumah sejak hari Selasa," cerita Agus.
Setelah berpamitan, korban bertemu pelaku bernama Aldo. Selanjutnya korban diajak ke rumahnya. "Di rumah Aldo ada tujuh orang, anak saya dihajar di situ," sambung Agus.
Agus yakin anaknya jadi korban pengeroyokan pada Kamis (8/6/2017) sekitar pukul 14.00 WIB.
Pelaku mendatangi rumah kakek korban dengan mengatakan korban berkelahi dengan orang. Menurut Agus itu rekayasa. Sebenarnya orang yang datang itu adalah pelakunya.
"Saat itu yang menemui om-nya. Padahal yang datang ke sini yang menganiaya Afrizal. Begitu dengar kabar itu keluarga langsung ke TKP," terang Agus.
Sesampainya di rumah pelaku, keluarga mendapati korban sudah meninggal dunia. Anaknya mengalami luka di kepala.
"Di sekelilingnya ditemukan munthu (ulegan), galon kosong, kursi, dan semuanya disita polisi ke Polsekta Semarang Barat untuk penyelidikan. Saya tahu Afrizal adalah korban penganiayaan malah dari informasi kepolisian," terang Agus.
Agus menuturkan Afri telah lama berteman dengan Aldo. Menurutnya, usia Afri dan pelaku terpaut sangat jauh. Aldo bukan teman sekolah tapi hanya teman main.
Dia menuturkan selama berteman dengan Aldo, anaknya sering dianiaya. Luka yang dialami anaknya sama dengan yang terjadi saat ini.
"Saat ditanya katanya cuma salah paham. Sudah tiga kali ada luka yang sama. Tapi kali ini yang paling parah," sambung dia.