Suara Dering Ponsel Miliknya Selamatkan Supri dari Timbunan Longsor
Tiga orang tertimbun longsor di Jalan Mendut II RT 5/RW 5, Kalipancur, Manyaran, pada Kamis (8/6/2017) pukul 15.15 WIB.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tiga orang tertimbun longsor di Jalan Mendut II RT 5/RW 5, Kalipancur, Manyaran, pada Kamis (8/6/2017) pukul 15.15 WIB.
Mereka tertimbun material tanah serta batu yang difungsikan sebagai talud.
"Empat orang membangun talud. Tiba-tiba longsor. Satu berhasil lari menghindari longsor, satu tertimbun dan sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Masih dua orang yang tertimbun," ujar Kapolsek Semarang Barat, Kompol Arianto Salkery.
Proses evakuasi menggunakan cangkul dan linggis.
Informasi terbaru, identitas dua korban yang masih tertimbun tanah bernama Nur dan Budi.
Proses pencarian dua pekerja tertimbun longsor masih berlanjut. Saksi mata, Oki (27) sempat mendengar suara gemuruh.
"Sekitar jam tiga sore. Selang semenit, saya dengar teriakan orang minta pertolongan," ujar warga Mendut II RT 5/RW 5 Kalipancur, Manyaran itu.
Lalu, warga setempat berdatangan di sumber suara.
"Ternyata longsor, saya ikut teriak-teriak panggil bantuan," imbuhnya.
Oki mengatakan mendengar suara musik yang mengalun di dalam tanah. Ia beserta warga lain pun mengeruk gundukan tanah itu.
"Jadi kami cari sumber suara, ternyata ada suara musik dari handphone Nokia. Kami gali, lalu ketemu yang namanya Supri. Pergelangan tangan kanan patah," terang Oki.
Supri pun segera dilarikan warga setempat ke RSUP Dr Kariadi Semarang.
Ditemukan
Satu dari dua pekerja bangunan yang tertimbun material longsor di Kota Semarang, Kamis (8/6/2018) sore, ditemukan dalam keadaan meninggal terjepit material bangunan.
Jasad Nur (20) ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Kamis malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Dengan demikian, dua pekerja bangunan yang tertimbun seluruhnya ditemukan tewas.
Satu pekerja bangunan bernama Budi Purwanto (30) sebelumnya ditemukan tewas pada pukul 20.00 WIB.
Kedua korban sama-sama tidak terselamatkan karena timbunan material talud milik Rusmianto.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Jateng, Agung Hari Prabowo mengatakan, evakuasi korban cukup lama karena tubuh korban terjepit material talud.
Selain itu, banyaknya warga di sekitar lokasi, yakni jalan Mendut Utara I, Rt 5 Rw 5, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, juga mempersulit petugas melakukan proses evakuasi.
"Kami sudah berusaha meminta warga menyingkir, tapi sulit," kata Agung.
Jasad Nur ditemukan terjepit material longsor.
Dalam proses evakuasi, tim SAR gabungan menggunakan alat bantu ekstrikasi. Alat itu biasa digunakan untuk memotong baja, metal ataupun beton.
Kapolsek Semarang Barat, Komisaris Polisi Arianto Salkery mengatakan, longsor akibat talud roboh terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
Para pekerja yang bekerja dikejutkan dengan reruntuhan ini.