Pemkab Terlilit Utang Rumah Sakit Rp 30 Miliar, Bupati Dedi Justru Senang
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tak risau dengan utang Pemkab sebesar Rp 30 miliar untuk pembiayaan warga di RSUD Bayu Asih. Ini alasannya.
Editor: Y Gustaman
![Pemkab Terlilit Utang Rumah Sakit Rp 30 Miliar, Bupati Dedi Justru Senang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bupati-purwakarta_20170502_135348.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Utang pembiayaan warga di RSUD Bayu Asih Purwakarta oleh Pemkab Purwakarta mencapai Rp 30 miliar. Utang tahun anggaran 2016 itu belum dibayarkan.
Meski demikian Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tidak risau dengan utang itu. Ia berdalih utang itu untuk membiayai warganya yang sakit.
“Kami punya utang ke Rumah Sakit Bayu Asih nilainya sekitar Rp 30 miliar, itu utang tahun lalu. Bagi kami wajar saja artinya kami bekerja, ” kata Dedi di Purwakarta pada Minggu (11/6/2017).
Diakuinya, utang itu sudah diketahui Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan sudah dicatatkan sebagai utang Pemkab Purwakarta.
"BPK juga sudah mengkonfirmasi bahwa hutang tersebut bukan masalah, selama kami memiliki itikad baik untuk melakukan pembayaran," ungkap Ketua DPD I Golkar Jabar ini.
Menurut Dedi utang itu merupakan pembiayaan Pemkab Purwakarta pada warga dalam program Jaminan Masyarakat Purwakarta Istimewa atau pembiayaan warga yang sakit di rumah sakit pelat merah.
"Di Purwakarta kan orang sakit dibayar pemerintah lewat Jampis, disamping ada BPJS Kesehatan," sambung Dedi.
Dengan nilai utang itu, Dedi menegaskan itu sebagai indikator bahwa pemerintah memberikan pelayanan kesehatan pada warganya dengan gratis.
Sehingga menurut dia, ini merupakan cermin dari komitmen Pemkab Purwakarta untuk memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
“Saya sih senang saja karena Pemda berutang untuk kepentingan masyarakat, kan enggak ada problem, itu utang bekas membiayai orang sakit, daripada utang bekas belanja pegawai, hayoh?” beber dia.
Pemkab Purwakarta menggandeng 11 rumah sakit untuk melayani warga dengan program Jampis. Dedi berkeyakinan dalam waktu dekat semua utang akan dibayar.
"Saya dan staff saya sudah menghitung dan Insya Allah segera beres. Tertundanya pembayaran ini kan akibat target pendapatan kita tidak tercapai,” ungkap Dedi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.