Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Mantan Gubernur Jawa Barat, Solihin Gautama Purwanegara atau Solihin GP, sempat mengalami demensia selama terbaring sakit.

"Sempat lupa tapi alhamdulillah sekarang pada keluarga ingat lagi. Ingat saya, nenek, dan ibu. Alhamdulillah, sudah ingat," kata Anisa, cucu Solihin GP, saat ditemui Tribun Jabar di Rumah Sakit Advent, Kota Bandung, Sabtu (10/6/2017).

Anisa menyebut demensia yang dialami kakeknya berhubungan dengan penyakit stroke yang menyerang Solihin GP. Saat itu ia sempat lupa dengan teman-teman dekatnya.

Demensia merupakan penurunan fungsi kognitif yang memengaruhi memori, berpikir, bahasa, penilaian, dan perilaku.

"Doakan saja semoga cepat sembuh, cepat pulih," pinta Anisa sambil masuk ke dalam ruang rawat Solihin GP.

Asisten pribadi Solihin, Wardi, pun menuturkan hal yang sama. Setiap pagi Wardi memastikan apakah Solihin GP mengingatnya atau tidak.

"Kalau pagi saya tanya, 'Bapak, saya siapa?' Alhamdulillah, beliau selalu ingat, 'Wardi'," kata Wardi.

Anisa dan Wardi berharap kondisi Solihin GP dapat segera pulih dan dapat beraktivitas kembali. Pada Sabtu (10/6/2017), kondisi Solihin GP semakin membaik.

"Kemarin dan hari ini (kondisinya) sudah baik, sudah stabil," ujar Wardi.

Hanya keluarga dan orang-orang dekatnya yang dapat masuk menjenguk Solihin GP. Meski begitu, Solihin GP masih belum bisa fokus berbicara.

Kadang-kadang, masih berbicara melantur bila diajak berbincang oleh teman-teman yang menjenguknya. Wardi mengatakan Solihin GP terserang stroke akibat kelelahan.

Ia dilarikan ke ruang ICU Rumah Sakit Advent Bandung dan dirawat sejak Rabu (7/6/2017). Selama di ICU Solihin GP sempat mengeluh tidak dapat beristirahat dan sulit tidur.

"Bapak (Solihin GP) kan banyak pikiran, saat di ICU itu pikiran-pikiran bapak yang dulu-dulu, waktu zaman perang, kembali muncul," kata Wardi.