Laporan wartawan Tribunsumsel.Com, Eko Hepronis.

TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS - Enam pemuda meringis menahan panasnya terik matahari saat dijemur di halaman markas Polres Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Mereka diberi hukuman seperti itu, setelah terjaring razia gabungan penindakan premanisme oleh satuan Sabhara dan Satreskrim di Simpang Kali Bening, Kecamatan Tugu Mulyo, Kabupaten Musi Rawas, Selasa (13/6/2017).

Polisi menyuruh mereka membuka pakaian hingga telanjang dada. Kemudian berbaring di bawah terik matahari.

Saking kepanasan, mereka menutup wajah dengan tangan. Bahkan, ada yang sampai memiringkan badan.

Rizki (18), satu di antara yang terkena hukuman, mengaku ditangkap pliosi saat jual kaset di Simpang Kali Bening. Ia sendiri heran mengapa polisi menciduknya.

"Kami lagi jual kaset tiba-tiba polisi datang, terus kami langsung diangkut oleh polisi masuk dalam mobil, kami tidak tahu salah kami apa," ungkapnya saat dibincangi Tribunsumsel.com.

Selain jual kaset, Rizki bersama teman-temannya mencari uang tambahan berkeliling mengamen dari satu warung ke warung yang lain.

Ia juga membantah dituduh melakukan aksi premanisme dan meresahkan masyarakat.

"Kami dak pernah malak, kalau tidak punya uang kami selalu keliling ngamen bareng-bareng. Kami ada keluarga, saya asli Majapahit Lubuklinggau mas, bukan anak jalanan," katanya.

Kasatreskrim Polres Musi Rawas AKP Satria Dwi Darma menuturkan operasi preman terus digelar sampai Hari Raya Idul Fitri, untuk menjaga stabilitas keamanan dan menciptakan suasana Ramadan yang aman serta nyaman.

"Mereka kita jemur supaya menimbulkan efek jera tidak mengulangi perbuatannya. Setelah kita amankan mereka kita data apakah ada yang pernah terlibat tindak pidana atau tidak," lanjutnya.(*)