Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bercak Darah Wiwit di Mobil Rental Jadi Bukti Tak Terbantahkan Pembunuhan Oleh Calon Suami

Mobil sewaan itu dipakai Asworo saat menjemput Wiwit, dari Prabumulih menuju ke Palembang dan beristirahat di hotel pada 6 Mei lalu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bercak Darah Wiwit di Mobil Rental Jadi Bukti Tak Terbantahkan Pembunuhan Oleh Calon Suami
Asworo, tersangka pembunuh calon istrinya, Wiwit, diamankan di Mapolda Sumsel, Rabu (14/6/2017). (SRIPOKU.COM/DARWIN SEPRIANSYAH) 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kapolda Sumsel, Irjen Polisi Drs Agung Budi Maryoto MSi mengungkapkan titik awal pihaknya mencurigai Asworo sebagai pelaku pembunuhan Catarina Widyawati alias Wiwit, bermula dari bercak darah yang tertinggal di mobil Toyota Innova BG 1719 YA.

Mobil sewaan itu dipakai Asworo saat menjemput Wiwit, dari Prabumulih menuju ke Palembang dan beristirahat di hotel pada 6 Mei lalu.

Namun keesokan harinya saat dijemput Asworo hendak menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Asworo malah menghabisi nyawa Wiwit dengan menggunakan kunci setir.

Kemudian mobil itu dikembalikan ke tempatnya, tapi bercak darah masih tertinggal meski sudah dibersihkan.

"Saat polisi olah TKP dan mengamankan mobil itu, ternyata ada bercak darah. Kemudian dari hasil indentifikasi forensik, hasilnya identik dengan korban," ucap Agung.

Dari sanalah, Tim Rimau Polda Sumsel terus memburu keberadaan Asworo. Dari teman dekatnya yang berinisial E, pula diketahui kalau Asworo melarikan diri ke Lampung. Keberadaannya semakin terlacak saat mengambil uang di ATM milik Catarina.

"Lebih satu bulan tim mencari Asworo ini, terus sempat kesulitan karena Asworo tidak pernah menghubungi keluarganya. Handphonenya pun dibuang habis membunuh," ucap Kapolda.

Berita Rekomendasi

Hingga akhirnya, Tim Rimau bentukan dari Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Sumsel, yang juga berkoordinasi dengan Polda Lampung, berhasil membekuk Asworo di kosan Anggrek lantai 2 No 7, Jalan Maulana Yusup, Bandar Lampung, Senin (12/6) sekitar pukul 14.30 WIB.

Setelah diperiksa, Asworo mengakui kalau dia telah menghabisi nyawa Catarina dengan motif uang.

"Untuk Tim Rimau saya ucapkan terima kasih atas loyalitas dan kerja kerasnya. Pupuk terus dan pertahankan, khususnya untuk pengungkapan kasus-kasus yang jadi atensi masyarakat," katanya. (Darwin Sepriansyah)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas