Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terbunuhnya Wiwid Dipicu Cekcok Lantaran Asworo Tak Punya Uang Muka

Pertengkaran di dalam mobil membuat Asworo enggan ke Yogyakarta dan memutuskan membunuh calon istrinya.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Terbunuhnya Wiwid Dipicu Cekcok Lantaran Asworo Tak Punya Uang Muka
Tribun Sumsel/M Ardiansyah
Kapolda Sumsel Irjen Agung Budi Maryoto bertanya kepada tersangka Asworo ketika diamankan di Polda Sumsel, Palembang, Rabu (14/6/2017). TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH 

"Saya bantu yang kecil-kecil, biaya Sekar Ayu (wedding organizer) itu kami berdua uangnya," ungkap Asworo datar.

Rencana menuju jenjang pernikahan sedikit terhambat, karena Asworo belum ada biaya untuk melunasi semua uang muka ntuk resepsi pernikahan.

Pengakuan itu Asworo sampaikan kepada Chatarina di hari mereka hendak terbang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang tujuan Yogyakarta pada 6 Mei. Sepanjang perjalanan dari Prabumulih-Palembang, keduanya kerap bertengkar.

Asworo menjemput Chatarina dengan mobil sewaan jenis Innova pada pukul 18.00 WIB dan tiba di Palembang pukul 22.00 WIB dan langsung menuju hotel di Jalan Anwar Sastro.

Di hotel itu keduanya bertengkar kembali, hingga hanya Chatarina yang menginap di hotel, sedangkan Asworo memilih pulang ke kosannya di daerah Bangau.

"Saya bilang uang enggak ada, terus cekcok. 'Gimana sih kok belum ada uang, katanya sudah siap?' Terus saya jawab belum dapat uangnya," cerita Asworo.

Asworo yang merasa terdesak tidak bisa berpikiran panjang lagi. Ia tak lagi mau pergi ke Yogyakarta, tapi merencanakan untuk membunuh Chatarina dan mengambil harta bendanya.

Asworo, tersangka pembunuh calon istrinya, Wiwit, diamankan di Mapolda Sumsel, Rabu (14/6/2017). (SRIPOKU.COM/DARWIN SEPRIANSYAH)
Asworo, tersangka pembunuh calon istrinya, Wiwit, diamankan di Mapolda Sumsel, Rabu (14/6/2017). (SRIPOKU.COM/DARWIN SEPRIANSYAH) ()
BERITA REKOMENDASI

Keesokan harinya pada 7 Mei pukul 05.00 WIB, Asworo menjemput Chatarina dari hotel dan meyakinkan rencana terbang ke Yogyakarta tetap terlaksana.

Bukannya lewat jalan protokol, Asworo memacu mobilnya melalui jalan pintas dari Sekip menuju Kenten dan tembus ke jalan Nurdin Panji menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.

Tiba di Jalan Nurdin Panji, Asworo membelokkan mobil ke Jalan Sungai Sedapat, menjauh dari jalan yang seharusnya menuju bandara.

"Terus Chatarina saya pukul tiba-tiba. Saat tidak sadar saya tarik ke kursi belakang sebelah kiri, lalu saya pukul di mukanya lagi pakai kunci setir beberapa kali. Waktu itu posisinya sekarat, saya cek denyut nadinya masih ada, lalu saya tarik keluar dan dibuang ke semak-semak," ucap dia.

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas