Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aneh, Usai Haturkan Sesaji Jam 12 Malam di Jurang, Mayat Cok Raka Muncul di Pinggiran Sungai

uasana haru terekam di rumah Cokorda Raka, warga Dusun Tambahan Bakas, Desa Jehem, Tembuku, Bangli.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Aneh, Usai Haturkan Sesaji Jam 12 Malam di Jurang, Mayat Cok Raka Muncul di Pinggiran Sungai
NET
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Muhammad Fredey Mercury

TRIBUNNEWS.COM, BANGLI– Suasana haru terekam di rumah Cokorda Raka, warga Dusun Tambahan Bakas, Desa Jehem, Tembuku, Bangli.

Pasalnya setelah seharian menghilang tanpa pamit, Kakek berumur 80 tahun ini ditemukan meninggal dunia di pinggiran sungai yang berbatasan dengan jurang, dan terletak tak jauh dari rumahnya pada hari Kamis (15/6) pukul 07.30 Wita.

Ditemui di rumah duka, Anak ketiga Cokorda Raka yang bernama Cokorda Swambawa mengatakan, ayahnya akan dikuburkan di Setra Banjar Tambahan Bakas.

Swambawa mengatakan, keluarga sudah sering melarang ayahnya untuk pergi sendirian lantaran kondisinya yang mengalami sakit darah tinggi, stroke, dan daya ingat yang telah berkurang.

Diceritakan Swambawa, pada pagi itu, seperti biasa ibunya, Dewa Ayu Raka (70) menyiapkan sebaskom air untuk cuci muka.

“Setelah menyiapkan air, ibu saya meninggalkan ayah saya untuk ganti baju. Namun saat kembali ke kamar, ayah sudah tidak berada di ruangan,” ucapnya.

Berita Rekomendasi

Pihak keluarga lantas mencari Raka mulai pukul 07.30 Wita hingga pukul 23.00 Wita.

Bahkan, pihak keluarga sampai meminta bantuan kepada 4 ‘orang pintar’ untuk menanyakan keberadaan sang ayah.

“Semua orang pintar yang kami tanya mengatakan jika ayah saya berada di sebelah Timur dan tidak jauh dari rumah,” bebernya.

Ketika waktu sudah cukup malam, Swambawa mengatakan jika dia mendapat saran dari ‘orang pintar’ untuk menghaturkan sesaji di atas jurang.

“Saat itu menunjukkan pukul 24.00 Wita, dan atas saran dari kerabat saya, langsung saya haturkan sesaji diatas jurang,” ucapnya.

Harapannya seolah menjadi kenyataan, pada pukul 07.30 Wita, dengan dibantu oleh masyarakat dan pihak Kepolisian, Cokorda Raka berhasil ditemukan, tergeletak didekat sungai yang jaraknya hanya 100 meter dari rumahnya.

“Saat ditemukan ayah saya sudah dalam kondisi meninggal dunia, sehingga dengan bantuan dari keluarga, masyarakat dan polisi, ayah saya evakuasi menuju ke rumah,” ungkapnya.

Pria yang berprofesi sebagai marketing di Artshop di daerah ubud ini juga menuturkan, bahwa pihak keluarga tidak membawa ayahnya ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Sebab, pihak keluarga sudah menerima kepergian ayahnya sebagai musibah.

Sementara itu, Kapolsek Tembuku, AKP I Gede Sunjaya Wirya mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh saksi Cokorda Oka, dalam kondisi sudah meninggal di pinggiran sungai sekitar pukul 07.30 wita.

“Proses evakuasi jenasah korban sempat terkendala medan yang cukup terjal. Namun berkat bantuan warga dan personil Polsek Tembuku, jenasah korban kini sudah berhasil dievakuasi ke rumah duka,” ungkapnya.

Disampaikan, sesuai hasil pemeriksaan tim medis korban mengalami sejumlah luka memar pada bagian tubuhnya diduga karena terbentur benda keras.

“Korban saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Diduga korban terpeleset dan terbentur,” tegasnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas