Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gusti Moeng dan Raja Keraton Solo Akur di Kirab Malem Selikuran

GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng kembali akur dengan kakaknya, Raja Keraton Solo Paku Buwono XIII Hangabehi.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Gusti Moeng dan Raja Keraton Solo Akur di Kirab Malem Selikuran
TribunSolo.com/Chrysnha Pradipha
Istri Paku Buwono XIII, GKR Paku Buwono Pradapaningsih (tengah), dan GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng (kanan) menghadiri Kirab Malam Selikuran pada Kamis (15/6/2017) malam. TRIBUNSOLO.COM/CHRYSNHA PRADIPHA 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng kembali akur dengan kakaknya, Raja Keraton Solo Paku Buwono XIII Hangabehi.

Hal itu diketahui wartawan saat Gusti Moeng ikut menyaksikan pelepasan seribu takir (tumpeng kecil) di acara Malem Selikuran, peringatan Lailatul Qadar, Kamis (15/6/2017) malam.

Selama ini seperti sering diberitakan, perseteruan antara putra-putri almarhum Paku Buwono XII itu telah berlangsung lama.

Kamis malam Gusti Moeng hadir menemani istri Paku Buwono XIII, yakni GKR Paku Buwono Pradapaningsih.

Gusti Moeng atau GKR Wandansari Koes Moertiyah
GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng (kanan) menyaksikan rombongan kirab Malem Selikuran dilepas dari Kori Kamandungan Lor Keraton Kasunanan Surakarta, Kamis (15/6/2017) malam. TRIBUNSOLO.COM/CRYSNHA PRADIPHA

Ditemui wartawan di Ndalem Kayonan seusai pelepasan kirab, Gusti Moeng mengungkapkan kedatangannya atas perintah Paku Buwono XIII untuk menemani isteri kakak tertuanya itu.

"Saya didawuhi (diperintah, red) Sinuhun (PB XII untuk menemani Kanjeng Ratu Mbakyu) untuk melepas tumpeng sewu (seribu, red) dalam Malem Selikuran," ujar Gusti Moeng.

BERITA REKOMENDASI

Ia mengatakan semua pihak menginginkan kebersamaan keluarga Keraton Solo seperti dahulu kala.

"Keinginan Sinuhun kita bisa menyatu dan menjalankan apa yang menjadi kehendak leluhur untuk melestarikan keraton sampai akhir zaman," kata Gusti Moeng.

Gusti Moeng berharap ke depan catatan buruk yang sudah terjadi di keraton selama ini tidak akan terulang lagi. "Paling utama menjaga keraton agar tetap lestari," ujar dia.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas