Meski Gelap Gulita, Masjid Ini Tetap Gelar Salat Tarawih Berjemaah
Tak ada penerangan di dalam masjid di Desa Tamannyeleng, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, GOWA - Tak ada penerangan di dalam masjid di Desa Tamannyeleng, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Jemaah masjid ini terpaksa harus mendirikan salat Magrib, Isya dan salat sunah Tarawih tanpa ada penerangan lampu alias gelap gulita.
Meski demikian masih ada beberapa orang ikut salat berjemaah di masjid yang berukuran cukup besar tersebut. Rupanya masjid masih dalam tahap renovasi.
Atap, jendela, pintu serta tiang masjid tampak sudah tampah rapuh. Bersyukur, seorang imam masjid dan jemaah masih menggunakan masjid untuk salat.
Pemilik akun Facebook dengan nama Ikka yang membagikan kisah tersebut ikut menjadi satu dari sekian jemaah salat Tarawih di masjid tersebut.
Ikka melihat belasan orang secara khusyuk menjalankan salat Isya. Saat khotib naik mimbar, jemaah tertunduk dan beberapa di antaranya menangis saat mendengar ceramah.
"Saat memasuki waktu iqamah jemaah hanya berjumlah 11 orang. Semua tumpah di ujung ceramah, air mata itu tak terbendung lagi. Kusaksikan imam menjatuhkan air mata di sajadahnya. Jemaah perempuan tertunduk mengusap mata, semua orang menangis," begitu tulis Ikka.
Usai salat Isya, Tarawih dan Witir berjemaah, Ikka menghampiri imam bersama anggota jemaah lainnya. Sambil menatap wajah imam Ikka menyampaikan sesuatu.
Sambil menghela nafas panjang Ikka menyampaikan ada donatur yang memberikan sumbangan sebesar Rp 500 ribu untuk renovasi masjid.
Bukan hanya itu, jika ada rezeki dan donasi dari para darmawan masjid itu akan diberi listrik dan dicat serta direnovasi agar lebih representatif lagi.
Mendengar hal tersebut sang imam tersenyum dan menangis. Ikka berterimakasih kepada imam masjid yang terus berusaha memimpin salat dan menjaga masjid makmur.
"Makasih banyak pak imam untuk usahanya selama ini insya Allah suatu saat masjid ini akan ramai kembali," sambung Ikka dalam unggahannya.
Setelah itu seorang jemaah merangkul Ikka sambil mengucapkan agar Ikka kembali salat berjemaah di masjid tersebut.
Dalam postingannya itu, Ikka menekankan jangan ada unsur provokasi. Menurut Ikka ini adalah tugas kita semua untuk berjuang memakmurkan masjid.
"Tolong jangan ada kalimat provokatif. Mari kita berjuang bersama untuk renovasinya. Tak perlu menyebutkan atau menyudutkan suatu pihak. Jadikan ini sebagai kesempatan pribadi mengumpulkan tabungan tuk akhirat kelak apalagi ini tempat ibadah Insya Allah amalnya mengalir terus."
Beberapa foto dan video yang diunggah Ikka pun sudah dibagikan oleh puluhan pengguna Facebook.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.