Perempuan Ini Buang Bayi yang Baru Saja Dilahirkannya
Dari keterangan saksi, katanya, pada Selasa (13/6/2017), ada yang melihat SY bolak-balik keluar masuk toilet sambil mengatakan mules
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - SY (25) tega membunuh dan membuang anak kandungnya sendiri yang baru dilahirkan.
Ia membuang bayinya ke selokan di belakang toilet hotel, di Jalan Cigugur Girang, RT02/02, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (13/6/2017).
Kapolres Cimahi, AKBP Rusdi Pramana Suryanagara mengatakan bayi itu pertama kali ditemukan Feggi Febrianto (17), warga yang tinggal tak jauh dari selokan tempat bayi dibuang.
Feggi Febrianto menemukan bayi itu pada Kamis (15/6/2017).
Saat itu, Feggi Febrianto sedang berbincang dengan saudaranya, Ai Hayati (36).
Ia mencium bau amis yang sangat menyengat.
Lalu, Feggi Febrianto dan Ai Hayati segera mencari sumber bau amis itu ke arah selokan toilet.
Mereka menemukan sesosok bayi perempuan dalam keadaan telanjang dan sudah tak bernyawa.
Karena kaget, mereka memberitahukan soal bayi itu kepada ketua RW lalu bersama ketua RW melapor ke Polisi.
"Laporan itu kemudian ditindaklanjuti anggota dengan mendatangi tempat kejadian mengamankan barang bukti yang ditemukan dan memeriksa saksi-saksi," ujar Rusdi Pramana Suryanagara di Polres Cimahi, Jalan Amir Mahmud, Jumat (16/7/2017).
Dari keterangan saksi, katanya, pada Selasa (13/6/2017), ada yang melihat SY bolak-balik keluar masuk toilet sambil mengatakan mules.
Saat SY berada di dalam toilet, saksi melihat ada darah mengalir dari saluran pembuangan toilet.
Saksi tidak merasa curiga dan menyangka SY sedang datang bulan biasa.
"Berbekal keterangan saksi dan barang bukti, anggota kami langsung mengamankan tersangka SY pada siang hari atau tak lama setelah laporan masuk," katanya.
SY disangkakan pasal 341 KUHPidana, tentang seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan nyawa anak yang baru lahir karena takut diketahui orang lain.
"Ancaman hukumannya pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun," ujar Rusdi Pramana Suryanagara.