Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perdagangan Daging Alana serta Sosis Ilegal dan Tidak Sehat di Perbatasan

Ketiga produk ini merupakan produk impor dari pengusaha di Tawau, Malaysia.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Perdagangan Daging Alana serta Sosis Ilegal dan Tidak Sehat di Perbatasan
Tribun Kaltim/wil
Kapolres Bulungan, AKBP Muhammad Fachry 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Satuan Tugas (Satgas) Stabilisasi Pangan Kepolisian Resort Bulungan berhasil mengungkap satu kasus perdagangan produk makanan lintas negara, RI-Malaysia dalam sebulan terakhir ini.

Pengungkapan kasus ini diumumkan Kapolres Bulungan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad Fachry dalam konfrensi pers yang digelar di pelataran Satuan Reskrim, Mapolres Bulungan, Selasa (20/6/2017.

Produk yang diamankan ialah makanan mentah berupa daging merk Alana.

Produk makanan setengah jadi seperti burger lembu dan sosis ikut disita polisi.

Ketiga produk ini merupakan produk impor dari pengusaha di Tawau, Malaysia.

"Produk-produk ini diamankan karena di samping melanggar aturan, juga tidak higienis, berbahaya bagi kesehatan. Barang ini tidak dilengkapi dokumen yang sah dan otomatis tanpa melalui pemeriksan dari tim kesehatan kita (Indonesia)," kata Muhammad Fachry.

BERITA REKOMENDASI

Kasus ini diungkap polisi pada 13 Juni pekan kemarin, dan berhasil ditetapkan seorang tersangka BH di Tanjung Selor.

BH dijatuhi sanksi wajib lapor kepada Polres Bulungan.

BH memesan barang-barang dari seorang pengusaha di daerah Sungai Nyamuk, Kabupaten Nunukan.

Pengusaha di Sungai Nyamuk membeli pesanan dari negara sebelah, Tawau (Malaysia) kemudian didistribusikan ke Tanjung Selor menggunakan kapal.

"Saat itu kami periksa, tanpa ada dokumen yang jelas," ujarnya.


Daging alana yang diamankan sebanyak 60 kilogram, sosis 20 karung, dan burger sebanyak 115 bungkus.

Pengungkapan kasus ini ditutukan Fachry kepada Tribun merupakan hasil upaya kepolisian dalam rangka mengawasi dan mestabilkan pangan atau sembako yang beredar di masyarakat agar aman dikonsumsi. Utamanya menjelang Lebaran 2017.

Kapolres mengatakan, pemerintah melalui Bulog juga menyiapkan daging alana yang kualitas gizi dan higienisnya terjaga.

Daging tersebut disiapkan pemerintah untuk menstabilkan harga daging sapi di pasaran, juga dalam rangka menyokong tingginya stok daging menjelang Lebaran.

"Yang daging alana dari Bulog itu legal, karena sudah lengkap surat-suratnya dan sudah melalui uji kesehatan. Sehingga aman untuk dikonsumsi. Sedangkan alana dari Tawau itu dokumennya tidak ada, otomatis tidak melalui uji kesehatan," sebutnya.

Fachry mengatakan, perdagangan komoditas daging alana dan produk makanan seperti sosis serta burger cukup marak terjadi di bulan Ramadan sampai Lebaran yang akan tiba beberapa hari ke depan.

"Mungkin ada distributor luar memanfaatkan momen Idul Fitri untuk mencari keuntungan tersendiri," sebutnya. (Wil)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas