Sang Ibu Terpanggang di Ruko, Anaknya Masih Kelas Lima SD Kini Yatim Piatu
Sekitar 30 pelayat mengunjungi rumah duka korban kebakaran di Peterongan 2 RT/2 RW 3, Semarang Selatan, Minggu (25/6/2017).
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sekitar 30 pelayat mengunjungi rumah duka korban kebakaran di Peterongan 2 RT/2 RW 3, Semarang Selatan, Minggu (25/6/2017) siang.
Para pelayat secara bergantian menemui keluarga almarhumah Rina Riyani (35). Tak lama terdengar deru sirine ambulans sayup-sayup terdengar dari kejauhan.
"Sudah datang. Nanti langsung masuk gang saja, diteruskan ke masjid," teriak seorang pria di sekitar rumah duka.
Para pelayat yang semula duduk pun berdiri. Tatapan mereka tertuju pada sebuah mobil hijau tua berlampu rotator merah.
Mobil jenazah melaju sangat pelan di antara deretan pedagang Pasar Peterongan, menuju rumah duka yang telah dipasangi garis polisi.
"Ya Allah Rina, tenang di surga ya nok," tutur seorang perempuan berkerudung merah seketika peti jenazah almarhumah dikeluarkan dari mobil.
Mata perempuan itu tampak merah sembab. Air matanya berlinang.
Sebelum dimakamkan, jenazah Rina disemayamkan di Masjid Nurul Qomar, untuk disalatkan warga setempat.
Ada delapan orang memanggul peti jenazah Rina, menuju masjid. Jarak masjid dari rumah duka sekitar 20 meter.
"Kami sudah ikhlas. Ina (panggilan Rina) sudah tenang. Khusnul Khotimah," ujar kakak sepupu korban, Gatot (45).
Gatot berujar pihak keluarga tak berfirasat akan kehilangan Ina. Terjadi begitu saja.
"Listrik di ruang sebelah kamar Ina itu bermasalah. Kemungkinan itu penyebab kebakaran," ucap Gatot.
Saat kejadian, Rina tidur di kamar lantai satu, sisi belakang. Biasanya Rina ditemani putri semata wayang, Nasya.
"Nasya tidur bersama nenek di kamar depan. Kamar lantai satu juga. Jadi bisa diselamatkan," imbuh dia.
Nasya pun kini menjadi anak yatim piatu. Sang ayah telah meninggal, sekitar bulan Desember 2016 lalu.
"Suami Ina meninggal karena kanker. Setelah ini, mungkin Nasya akan diasuh neneknya. Anak itu masih kelas lima SD," kata Gatot.
Musibah kebakaran rumah terjadi pada Minggu jelang subuh, sekitar pukul 02.30. Ada 12 unit armada pemadam kebakaran yang dikerahkan.
Proses pemadaman berlangsung sekitar satu setengah jam. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 03.50 WIB.
Belum diketahui jumlah kerugian terdampak kebakaran itu. Jenazah Rina dievakuasi personel pemadam, dibantu warga. Kondisi jenazah sudah hangus.
"Posisinya tergeletak di samping springbed. Diduga hendak menyelamatkan diri, tetapi tertimpa atap. Saya turut mengangkat jenazah," ujar warga, Agung Prasetyo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.