Teror Marawi Ganggu Ativitas Perdagang Bitung-Davao
Kabar terakhir kapal itu bakal sandar di Pelabuhan Bitung pada minggu kedua bulan Juli.
Editor: Eko Sutriyanto
Karouw menyebut Kementerian Perdagangan dan Perhubungan sudah memberi sinyal bakal menjadikan Pelabuhan Bitung bebas bea ekspor dan impor.
"Ini sebuah stimulus perekonomian dan tentu saja ini kabar baik bagi kapal itu," kata dia.
Menurut Karouw, bebasnya bea ekspor dan impor Pelabuhan Bitung menguntungkan pengusaha karena biaya makin murah.
Ia memprediksi makin banyak pengusaha yang menggunakan jasa kapal itu.
Kabar baik lainnya, ungkap dia, adalah disetujuinya pengurangan biaya sandar Kapal RoRo di Pelabuhan Bitung.
"Kapal itu kian hidup," kata dia.
Lebih lanjut Karouw membeber, kapal itu akan melayani ekspor impor di wilayah timur Indonesia.
"Hal ini sesuai keinginan pak Olly (Gubernur Sulut Olly Dondokambey) yakni Bitung jadi pintu gerbang timur Indonesia. Semua barang masuk Bitung kemudian disalurkan ke wilayah timur Indonesia lainnya, begitupun sebaliknya," kata dia.
Sekkot Bitung Audy Pangemanan membeber, warga Bitung sangat menantikan kedatangan kapal itu. Ia berharap ke depan kapal itu tak hanya untuk perdagangan namun juga pariwisata. *
STORY HIGHLIGHTS
* Syahbandar Pelabuhan Bitung Ahmad Wahid menuturkan, kapal tersebut tengah berupaya melengkapi sejumlah izin
* Kabar terakhir kapal itu bakal sandar di Pelabuhan Bitung pada minggu kedua bulan Juli
* Mengajukan pemotongan biaya sandar pelabuhan yang sedang dikaji Pelni
* Kapal RoRo rute Davao-Bitung diresmikan Presiden Jokowi bersama Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada 1 April lalu