Cerita Mistis Mbah Joho, Lokasi Favorit Bersemedi Tapi Disenangi Murid SMAN 13 Semarang
Sebuah pohon joho yang berusia ratusan tahun berdiri kokoh di sudut halaman SMA Negeri 13 Semarang,
Editor: Y Gustaman
Hingga SMA Negeri 13 Semarang berdiri pada 1987, masih banyak orang yang bertapa di bawah Mbah Joho.
Akhirnya, pada tahun 1990-an, pemerintah memagari pohon joho sekaligus menutup akses masuk orang luar ke pohon joho.
Sejak saat itu, Mbah Joho tinggal di dalam lingkungan sekolah.
"Sudah tidak ada praktik kemenyan sih, tapi kadang-kadang yang jaga sekolah cerita kalau bulu kuduknya suka berdiri pas lewat Mbah Joho," katanya lalu tertawa.
Khas lain dari Mbah Joho yaitu ketika bunga mekar, baunya samar-samar mirip kentut dan membuat orang luar kaget.
Seiring berjalannya waktu, keangkeran Mbah Joho tidak lagi jadi bahasan utama.
Tak ada lagi kemenyan di sekitar pohon Mbah Joho. Kini jadi tempat bersantai para murid kala senggang hingga jadi objek swafoto.
Risma Laylinisa (17) XII IPS 3, Ketua OSIS SMA Negeri 13 Semarang, mengatakan bahwa Mbah Joho merupakan ikon sekolahnya.
Setiap siswa pasti pernah merasakan 'sentuhan' Mbah Joho saat senggang.
"Bangga banget bisa punya Ikon yang usianya ratusan tahun, apalagi pohonnya termasuk langka," tutur Risma.
Septiana Tri Sayekti (16)siswa kelas XII IPS 1 bercerita kadang suka lupa waktu ketika bersantai di bawah Mbah Joho.
Ia pernah hampir terlambat karena terlalu asyik bersantai di Mbah Joho.
"Saya harus lari ke dalam kelas, untungnya dekat sama mbah Joho," ucapnya lalu tertawa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.