Detik-detik Jurnalis Tribun Jateng Batalkan Ikut Rombongan Basarnas Sebelum Helikopter Jatuh
Begitu mendapat izin, saya segera mengisi daya powerbank dan kamera DSLR. Segala persiapan sudah lengkap.
Editor: Dewi Agustina
Saya pun segera menghubungi Fandi sekitar pukul 22.05 WIB. Saya mengabarkan tak dapat turut serta pantauan udara ke Gringsing.
Pesan saya pun dibalas Fandi keesokan harinya, sekitar pukul 05.58 WIB. Dia mengetik kata: "Waduh", disertai emoticon cemberut.
Singkat cerita, Fandi telah tiba di Gringsing untuk melaksanakan pantauan udara lalu lintas arus balik.
Kami pun kembali bertegur sapa, ketika ada kejadian meletupnya kawah Sileri, Dieng di Banjarnegara.
Sekitar pukul 15.47 WIB, saya menulis pesan singkat ke Fandi. Dalam pesan itu saya meminta foto pantauan udara Basarnas di sekitar lokasi kejadian di Dieng.
Fandi pun membalas pesan berupa lampiran foto persiapan para personel Basarnas memasuki helikopter.
"Nunggu bentar mas, lagi persiapan," tulis Fandi terakhir kalinya, pada pukul 15.50 WIB.
Selang dua jam, grup Whatsapp Basarnas Jateng mendadak heboh. Satu user menanyakan kepastian adanya helikopter warna oranye jatuh di kawasan Desa Canggal, Candiroto, Temanggung.
Saya pun langsung mencari tahu ke anggota Humas Polres Temanggung. Rupanya info itu benar. Tetapi, sore itu belum ada kepastian soal status helikopter tersebut.
Selama mencari kepastian, saya hanya berharap informasi itu hoax. Tetapi, jika informasi itu benar, satu sahabat saya, Fandi, ada dalam helikopter... (Daniel Ari Purnomo)