Imbas Dibukanya Tol Darurat, Hotel di Kota Pekalongan Alami Penurunan Pendapatan
Pelaku bisnis hotel di Kota Pekalongan juga kehilangan pendapatan hingga milyaran rupiah
Penulis: Muh Radlis
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Keberadaan jalan tol darurat dari Kabupaten Pemalang hingga Kabupaten Batang rupanya menjadi momok tersendiri bagi pelaku usaha di Kota Pekalongan.
Tidak hanya pedagang batik di Pasar Grosir Setono yang merana lantaran menurunnya omset.
Pelaku bisnis hotel di Kota Pekalongan juga kehilangan pendapatan hingga milyaran rupiah.
Kepala Bagian Promosi dan Marketing Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Pekalongan, Cucut Suranto, mengatakan, selama libur lebaran tahun ini, ada tiga hari rata rata okupansi hotel di Kota Pekalongan hanya 35 persen.
"Dari H-3 hingga H+7 ada tiga hari okupansi rata rata hotel di Kota Pekalongan hanya 35 persen. Imbas dari dibukanya tol fungsional, 65 persen pendapatan hilang" kata Cucut.
Cucut mengaku saat ini pihaknya memang belum menjalankan beberapa program seperti mengundang pelaku tour and travel serta road show ke luar kota.
"Program itu memang belum jalan, itu bisa menarik wisatawan datang ke Kota Pekalongan. Dalam road show itu kita bisa jual wisata yang ada di Kota Pekalongan. Ada wisata membatik, kapal paralon dan kapal tradisional," katanya.
Untuk menutupi kehilangan pendapatan hingga akhir tahun pihaknya berharap komitmen tiga pemerintah daerah yakni Pemkot Pekalongan, Pemkab Pekalongan dan Pemkab Batang untuk merumuskan jalan keluar.
Jalan keluar yang dimaksud misalnya adanya Tourism Information Center di rest area di dalam tol.
TIC ini nantinya menjadi jujukan pengunjung yang melintas di dalam jalan tol.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.