Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

51 Kali Gangguan Listrik di Jembrana, Paling Banyak Disebabkan Layang-layang

Dalam sebulan belakangan ini terjadi sekitar 38 kali gangguan listrik yang menyebabkan aktivitas warga mengganggu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 51 Kali Gangguan Listrik di Jembrana, Paling Banyak Disebabkan Layang-layang
net
ILUSTRASI LISTRIK 

TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - Belakangan ini sejumlah desa/kelurahan di Kabupaten Jembrana, Bali, kerap mengalami gangguan aliran listrik atau mati listrik.

Bahkan, dalam sebulan belakangan ini terjadi sekitar 38 kali gangguan listrik yang menyebabkan aktivitas warga mengganggu.

Pihak PLN menyebutkan, gangguan listrik ini akibat layang-layang yang tersangkut di kabel atau jaringan listrik.

"Sebulan kami catat ada 51 kali gangguan listrik yang terjadi di Negara. Setelah dicek ternyata penyebabnya kebanyakan karena layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik kami," kata Manager PLN Rayon Negara, I Putu Kariana, Jumat (7/7/2017).

Menurutnya, kasus layangan tersangkut di jaringan listrik ini sempat terjadi di sejumlah desa/kelurahan seperti di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.

Meskipun tak langsung menyebabkan aliran listrik mati, namun layang-layang yang biasanya tersangkut dengan benangnya ini lambat laun juga menyebabkan aliran listrik tersendat hingga akhirnya terputus.

Baca: Kasir Diler Mobil Bersama Suaminya Gelapkan Uang Kantor hingga Rp 25 Miliar

Berita Rekomendasi

Selain layang-layang, sejumlah faktor alam lainnya seperti binatang yang mati dan terjebak di jaringan listrik juga kerap menjadi penyebab gangguan listrik ini.

Seperti yang terjadi di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, aliran listrik terputus lantaran terdapat cicak dan tikus yang terjebak di dalam jaringan listrik setempat.

Bahkan, gangguan listrik akibat faktor-faktor tersebut terpantau meningkat bila dibandingkan dengan bulan Juni sebelumnya.

Oleh sebab itu, mengantisipasi gangguan listrik ke depan PLN mengimbau kepada warga yang hobi bermain layang-layang agar lebih hati-hati agar layangannya tak tersangkut di jaringan listrik sekitarnya.

Selain berpotensi membahayakan diri sendiri, kata dia, layangan yang tersangkut tersebut juga berpotensi menyebabkan gangguan hingga terputusnya arus listrik.

Bahkan, gangguan listrik ini bisa saja menyebabkan pemadaman listrik yang lama dan meluas apabila tidak ditangani dengan cepat.

"Dari 51 kali gangguan listrik yang tersebar di seluruh Jembrana itu, 38 di antaranya disebabkan oleh layang-layang yang tersangkut. Kalau bulan mei lalu hanya terjadi 12 kali gangguan listrik saja," kata Kariana.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas