Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Sukses Joko Raharjo, Dari Menambal Ban Sampai Pimpin Telkom Jateng dan DIY

Latar belakang keluarga tak menentukan kesuksesan seseorang ke di kemudian hari. Joko Raharjo satu dari banyak orang tersebut.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Kisah Sukses Joko Raharjo, Dari Menambal Ban Sampai Pimpin Telkom Jateng dan DIY
Tribun Jateng/Raka F Pujangga
Executive Vice President PT Telkom Regional IV Jateng dan DIY Joko Raharjo. TRIBUN JATENG/RAKA F PUJANGGA 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Latar belakang keluarga tak menentukan kesuksesan seseorang ke di kemudian hari. Joko Raharjo satu dari banyak orang tersebut.

Joko kecil pernah menjadi tukang tambal ban sepeda dan penjaja makanan di sela bersekolah ini. ‎Siapa menyangka kini ia memimpin PT Telkom Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, beserta anak perusahaan Telkomsel.

Di bawah bayang-bayang ekonomi keluarganya yang terbatas, Joko terus memberikan karya terbaik  memajukan perusahaan pelat merah tersebut.‎

Berikut petikan wawancara wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga‎, dengan Joko Raharjo, Executive Vice President PT Telkom Regional IV Jateng dan Yogyakarta beberapa waktu lalu.

‎Bagaimana awal Anda masuk Telkom?

Saya pertama kali masuk ke Telkom setelah lulus SMA. Saya kuliah itu justru ‎setelah masuk ke Telkom mengambil kelas sore. Sebenarnya, saya kuliah di Universitas Islam Nusantara bukan ingin biar saya ada pengakuan. Tidak. Saya hanya ingin ‎merasakan kuliah itu bagaimana rasanya. Itu saja sebenarnya, seperti apa kuliah itu.

Berita Rekomendasi

Kemudian saya ambil kuliah D2 dulu, lulus tahun 1985. Kemudian saya kuliah lagi D3 selesai pada ‎1990, dan 1991 saya ditugaskan pindah ke Padang. Pindah ke beberapa tempat, sampai akhirnya saya ditugaskan untuk memimpin di Jawa Tengah.‎

Kenapa bekerja dulu sembari kuliah?

Saya bukan berasal dari keluarga yang mapan secara ekonomi. Sejak kecil saya sudah membantu ayah saya mencari uang. Sewaktu SD saya pernah membantu ayah saya menjadi tukang tambal ban sepeda. Saat masih SMP sembari sekolah saya juga membantu berjualan.

Apa saja yang bisa dikerjakan, untuk mendapatkan uang pasti saya melakukannya karena sudah terbiasa sejak kecil. Makanya saya kuliah setelah bekerja untuk memuaskan rasa penasaran saya.

Apa pengalaman menarik selama bekerja di Telkom?

‎‎Pengalaman menarik saat saya masuk Telkom ini tidak pernah melalui audit. Sehingga saat saya masuk ke sana masih junior tetap masuk dalam tim untuk melakukan audit tujuh tahun ke belakang.

Saat itu saya tidak pernah pulang, dari tahun 1985 sampai mundur ke belakang sampai tahun 1977. ‎Waktu itu fokus tugas yang diberikan untuk mencari piutang usaha, dan melakukannya secara manual.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas