Menantang Maut, Meski Dilarang Wisatawan Tetap Mendekat Kawah Sileri
Meski aktivitas vulkanik meningkat akhir-akhir ini, kawah Sileri tetap menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Meski aktivitas vulkanik meningkat akhir-akhir ini, kawah Sileri tetap menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Bukannya takut terhadap potensi erupsi susulan, sebagian masyarakat justru berbondong-bondong mendekati kawah.
Kawah Sileri meletus pada Minggu (2/7/2017) lalu sehingga pengelola menutup sementara objek wisata tersebut untuk wisatawan dan umum.
Loket masuk ikut ditutup garis polisi yang mengitari kawah pada radius 100 meter. Namun penutupan ini tak meyurutkan niat sejumlah wisatawan untuk mengunjungi salah satu kawah paling aktif di Dieng itu.
Wisatawan Jamil asal Wonosobo tetap mengunjungi kawah Sileri meski mengetahui kawah itu ditutup sementara pascaerupsi.
"Saya dari dulu memang sudah ingin ke sini, karena ini salah satu objek yang belum pernah saya kunjungi," ungkap Jamil pada Selasa (11/7/2017).
Di samping menikmati wisata, Jamil penasaran ingin melihat langsung aktivitas vulkanik kawah Sileri pascaerupsi, sekaligus menyaksikan bekas erupsi.
Ia bersama pengunjung lain pun terpaksa harus menyaksikan kawah dari kejauhan di luar garis polisi.
Erupsi kawah Sileri menjadi topik pembicaraan di antara mereka. Mereka juga asyik berswafoto dengan latar pemandangan sisa-sisa erupsi.
Pepohonan atau tanaman di sekitar kawah menjadi bewarna, hijau dan abu-abu karena dampak erupsi. "Yang penting sekarang sudah tidak penasaran lagi karena sudah lihat langsung," ujar dia.